Berita Kukar Terkini

Kepala KUA Tenggarong Naryanto: “Tepuk Sakinah” Inovasi Agar Bimbingan Perkawinan Lebih Menarik

Gerakan tepuk dengan irama dan lirik sederhana itu viral di media sosial karena dinilai unik dan sarat pesan moral

TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI
TEPUK SAKINAH - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tenggarong, Naryanto, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari metode pembelajaran dalam kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin. (TRIBUNKALTIM.CO/PATRICK VALLERY SIANTURI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - “Tepuk Sakinah” tengah menjadi sorotan publik.

Gerakan tepuk dengan irama dan lirik sederhana itu viral di media sosial karena dinilai unik dan sarat pesan moral tentang keharmonisan rumah tangga.

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tenggarong, Naryanto, menjelaskan bahwa Tepuk Sakinah bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari metode pembelajaran dalam kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin.

Baca juga: Arsitektur Polnes Gelar Pelatihan Desain Grafis di Desa Manunggal Jaya Kukar

“Tepuk Sakinah itu sebenarnya bagian dari bimbingan perkawinan. Fungsinya untuk mencairkan suasana agar kegiatan tidak monoton dan calon pengantin lebih semangat mengikuti materi,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, kegiatan bimbingan bagi calon pengantin sering kali dianggap membosankan karena hanya berisi ceramah. Karena itu, diperlukan cara baru agar suasana lebih hidup dan peserta lebih terlibat.

Kementerian Agama pun mendorong tiap KUA untuk menghadirkan inovasi agar bimbingan perkawinan lebih menarik. Salah satunya melalui metode seperti Tepuk Sakinah.

Sejak diterapkan, suasana kegiatan menjadi lebih hangat dan antusiasme peserta meningkat. Naryanto mengatakan, di balik gerak dan tepuk tangan sederhana itu, tersimpan pesan mendalam tentang nilai-nilai rumah tangga yang harmonis.

“Kami senang karena video Tepuk Sakinah yang diikuti peserta KUA Tenggarong bisa sampai ke masyarakat. Di balik gerakan itu, ada makna filosofis tentang keharmonisan dan nilai-nilai dalam membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah,” tuturnya.

Ia menambahkan, kegiatan bimbingan perkawinan rutin dilaksanakan setiap hari Kamis. Calon pengantin dianjurkan hadir secara sadar sebelum melangsungkan akad nikah.

“Kami ingin calon pengantin datang dengan kesadaran sendiri. Karena dulu ketika hanya diundang, peserta yang hadir sedikit,” tutup Naryanto. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved