Pilkada Bontang 2024

Basri Rase Didukung Kepatihan Adat Kutai di Bontang, Berkomitmen Majukan Budaya dan Pariwisata Lokal

Mereka menilai Basri sosok yang dekat dengan masyarakat dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan budaya serta pariwisata berbasis kearifan lokal

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Paslon nomor urut 1 Basri Rase-Chusnul Dhihin bertemu dengan warga dan tokoh masyarakat Kutai, di Kelurahan Guntung, Bontang Utara, Minggu (27/10/2024) malam. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Dukungan untuk calon Walikota Bontang, Basri Rase, terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk keluarga besar Kepatihan Adat Besar Kutai. 

Mereka menilai Basri sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan budaya serta pariwisata berbasis kearifan lokal. 

Dalam ritual tempong tawar yang digelar di Bontang, Minggu (27/10/2024), Petinggi Langgong Kepatihan Adat Besar Kutai, Adji Pangeran Hario Kesumo Yudo, memimpin acara tersebut. 

Baca juga: Warga Jawa di Bontang Bersatu Dukung Basri Rase-Chusnul Dhihin di Pilkada 2024

Ritual ini diyakini mampu menjauhkan bencana dan memberi keberkahan, menjadi simbol doa agar Basri berhasil dalam pencalonannya sebagai Walikota Bontang periode mendatang. 

Menurut Kepala Balai Adat Kutai, Muin, dukungan ini tidak sekadar bersifat seremonial, tetapi berakar dari kepercayaan masyarakat adat terhadap komitmen Basri dalam menjaga budaya Kutai di tengah arus modernisasi. 

"Pak Basri sudah seperti keluarga, dan kami percaya beliau tidak akan melupakan sejarah dan budaya Bontang. Adat harus tetap menjadi bagian penting dalam pembangunan kota," ujar Muin.

Dalam kesempatan itu, Basri juga menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan kawasan rumah adat di Kelurahan Guntung, Bontang, sebagai pusat destinasi wisata budaya. 

“Kami ingin Bontang menjadi salah satu destinasi wisata yang dikenal luas, terutama dalam menyambut peran Bontang sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN),” ucap Basri.

Rencana Basri untuk kawasan rumah adat ini termasuk penyediaan berbagai fasilitas yang bisa menarik minat wisatawan. 

Fasilitas yang akan dikembangkan antara lain stan kuliner khas Kutai, pakaian adat untuk disewa, serta spot-spot berfoto yang memperkenalkan lebih dalam budaya Kutai kepada pengunjung. 

Basri berharap, kawasan Guntung bukan hanya memberikan pengalaman budaya bagi wisatawan, tapi juga mendorong perekonomian warga setempat.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved