Berita Nasional Terkini

Terjawab Apakah Islam Boleh Merayakan Halloween, Simak Juga Asal-usul Peringatan Tiap 31 Oktober

Terjawab apakah islam boleh merayakan Halloween, simak juga asal-usul peringatan tiap 31 Oktober.

Editor: Nisa Zakiyah
NET
HARI HALLOWEEN - Ilustrasi. Terjawab apakah islam boleh merayakan Halloween, simak juga asal-usul peringatan tiap 31 Oktober. 

TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab apakah islam boleh merayakan Halloween, simak juga asal-usul peringatan tiap 31 Oktober.

Sebagai informasi, Halloween merupakan salah satu peringatan internasional yang setiap tahunnya dirayakan pada 31 Oktober.

Awalnya tradisi Halloween hanya ramai dirayakan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi kini Halloween juga banyak dirayakan di wilayah Asia, termasuk Indonesia.

Di luar negeri, perayaan Halloween ditandai dengan dekorasi-dekorasi rumah yang menyeramkan.

Selain itu, orang dewasa dan anak-anak akan mengenakan beragam kostum, mulai dari hantu, penyihir, monster, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, perayaan Halloween juga biasanya akan dimeriahkan dengan berbabagi acara seperti, pesta kostum hingga festival bertemakan Halloween.

Mengingat peringatan Hari Halloween yang sudah dekat, banyak pertanyaan yang muncul terkait perayaan tersebut, misalnya saja apakah orang islam boleh merayakan halloween?

lihat fotoPerayaan Pesta Halloween Grand Jatra Balikpapan pada tahun lalu.
Perayaan Pesta Halloween Grand Jatra Balikpapan pada tahun lalu.

Berikut penjelasan hukum Halloween dalam Islam.

Dikutip dari Sonora.id, Halloween adalah tradisi Barat yang erat dengan Pagan dan Kristen.

Dalam Islam mengikuti perayaan Halloween hukumnya makruh, artinya, sebagai "yang tidak disukai" atau "yang lebih baik ditinggalkan".

Peristiwa tersebut tidak berkaitan dengan sejarah Islam. Sehingga alangkah baiknya untuk tidak lakukan.

Karena perbuatan tersebut menyerupai suatu kaum, seperti yang sudah dijelaskan dalam HR Abu Dawud

Artinya: "Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk bagian dari mereka (golongan mereka)."

Menyerupai suatu kaum seperti mengikuti tradisi yang dilakukan kaum kafir, seperti berpakaian menyerupai agama lain, dan merayakan tradisinya hukumnya makruh dan orang-orang tersebut termasuk bagian dari golongan mereka.

Karena akan timbul dampak, seperti rasa suka kepada agama mereka.

Kemudian Abdullah bin Amr bin Ash Mengatakan:

Artinya: "Siapa yang tinggal di negeri kafir, ikut merayakan Nairuz dan Mahrajan (hari raya orang majusi), dia meniru kebiasaan mereka, sampai mati dia menjadi orang yang rugi pada hari kiamat"

Dengan demikian merayakan Halloween sama dengan meniru kebiasaan kaum tersebut, walaupun dalam merayakan tidak ada unsur ritual peribadatan.

Perbuatan tersebut termasuk perbuatan yang terlarang dan dibenci oleh Allah SWT.

Asal-usul Hari Halloween yang Dirayakan Tiap 31 Oktober

Halloween Day atau Hari Halloween adalah tradisi yang dirayakan tiap 31 Oktober setiap tahunnya.

Lalu, mengapa identik dengan hantu dan menyeramkan?

Banyak orang mengira tradisi Halloween adalah festival hantu yang berasal dari Amerika.

Ternyata kegiatan ini berasal dari cerita rakyat dan tradisi Celtic.

Perayaan Halloween ditandai dengan membuat labu berukir, kegiatan trik-or-treat, dan memakai kostum.

Sejarah Halloween

Halloween, juga dikenal sebagai Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.

Melansir dari Cambridge School, tradisi ini berasal dari festival Celtic kuno Samhain pada 1 November.

Perayaan ini untuk menandai transisi dari musim gugur ke musim dingin.

Pada saat itulah orang percaya batas antara dunia hidup dan mati akan sirna.

Menurut warga Celtic, saat itulah jiwa orang mati akan pulang atau mengunjungi kembali rumah mereka.

Sumber lain menyebutkan, All Hallows' Eve adalah pesta Kristen yang dipengaruhi oleh festival panen Celtic. 

Awalnya, tradisi ini hanya dilakukan di pemukiman Katolik Irlandia kecil, hingga akhirnya bermigrasi ke Amerika selama masa kelaparan.

Trik or Treat

Ide trickor treat juga terkait dengan hantu orang mati dalam sejarah pagan, dan bahkan Katolik.

Saat orang Irlandia bermigrasi ke Amerika mereka membawa serta kebiasaan berdandan, dan bepergian dari pintu ke pintu untuk meminta makanan.

Saat itu anak-anak dan terkadang orang dewasa yang miskin mengenakan kostum dan berkeliling dari pintu ke pintu meminta makanan atau uang untuk ditukar dengan lagu dan doa.

Kostum

Topeng dan kostum awalnya digunakan untuk menyembunyikan kehadiran seseorang di festival pagan untuk mengubah kepribadian dan berkomunikasi dengan dunia roh. 

Warga di upacara Celtic mengenakan kepala dan kulit binatang untuk mendapatkan kekuatan tertentu untuk menakut-nakuti hantu.

Labu Lentera

Irish Jack disebut-sebut sebagai orang Irlandia yang mempopulerkan Halloween di Amerika.

Ia memperkenalkan penggunaan labu untuk melambangkan "jack-o'-lantern".

Mereka akan mengukir wajah menakutkan di labu dan menempatkannya di dekat pintu atau jendela untuk menakuti roh jahat. (*)

 
 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Asal Usul Hari Halloween yang Dirayakan Tiap 31 Oktober, Berasal dari Tradisi Celtic

Sebagian artikel ini telah tayang di https://www.sonora.id dengan judul "Apakah Islam Boleh Merayakan Halloween? Ini Hukum dan Penjelasannya"

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved