Berita Pemkab Kutim

BPBD Kutai Timur Ajak Kelompok MPA Kurangi Emisi Karbon

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) mendapat alokasi dana sebesar Rp 180 juta untuk sosialisasi terkait program FCPF

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Bimtek Penggunaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) Oleh BPBD Kutim yang Diikuti Sekitar 30 Anggota MPA.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur (Kutim) mendapat alokasi dana sebesar Rp 180 juta untuk sosialisasi terkait program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF).

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendapatkan dana karbon dari Bank Dunia sebesar USD20,9 juta atau sekitar Rp313 miliar, serta menjadi bagian kontrak dari World Bank dalam program FCPF-CF tersebut. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur, Idris Syam mengatakan, pihaknya mengajak sekitar 3 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam mewujudkan program penurunan emisi karbon gas rumah kaca. 

Terdapat sekitar 30 anggota dari 3 kelompok MPA yang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari 2 desa di wilayah kecamatan Muara Muntai dan beberapa diantaranya berasal dari daerah Sangatta Selatan. 

"Sebenarnya anggarannya tahun lalu, dan pelaksanaannya tahun lalu. Tapi karena ada kendala, Sehingga pelaksanaan nya dialihkan tahun ini," ungkapnya, Sabtu (9/11/2024). 

Baca juga: Upayakan Penurunan Emisi Karbon, Pj Kades Persiapan Pinang Raya Sebut Pembakaran Lahan Berkurang 

Baca juga: Sosialisasi Program FCPF-CF, Sekretaris Camat Sangkulirang Sebut Sejumlah Desa Terkendala Jaringan

Pembinaan ini digelar selama 2 hari untuk memberikan edukasi pada kelompok masyarakat tersebut secara mendalam terkait  edukasi Penggunaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). 

Pembekalan tersebut dipimpin langsung oleh organisasi tingkat nasional yang bertugas di bidang pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Manggala Agni.

Kita laksanakan di Sangatta selama 2 hari. Sehingga ini menjadi salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Karena kalau masyarakat membuka lahan dengan membakar, itu meningkatkan emisi karbon," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved