Berita Pemkab Kutim

Sosialisasi Program FCPF-CF, Sekretaris Camat Sangkulirang Sebut Sejumlah Desa Terkendala Jaringan

13 desa di wilayah Kecamatan Sangkulirang ikut dalam program Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan (Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Ilustrasi Wilayah Kantor Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur.TRIBUNKALTIM.CO/HO/Sekretaris Kecamatan Sangkulirang  

TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA - 13 desa di wilayah Kecamatan Sangkulirang ikut dalam program Fasilitas Kemitraan Karbon Hutan (Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund atau FCPF-CF) yang didukung oleh Bank Dunia. 

13 desa tersebut diantaranya, Desa Benua Baru, Desa Benua Baru Ulu, Desa Kerayaan, Desa Kolek, Desa Maloy, Desa Mandu Dalam, serta Desa Mandu Pantai Sejahtera. 

Termasuk juga, Desa Pelawan, Desa Peridan, Desa Saka, Desa Sempayau, Desa Tanjung Manis, hingga Desa Tepian Terap.

Masing-masing desa tersebut mendapatkan sekitar Rp 305.180.000 sebagai penerima alokasi dana dari program tersebut. 

Sekretaris Camat Sangkulirang, Cipto Bintoro membeberkan, beberapa waktu lalu telah diadakan sosialisasi berupa perencanaan penggunaan dana emisi karbon oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA). 

Baca juga: Carbon Storage dan SGIE, Pertanyaan Gibran saat Debat Cawapres Disorot, KPU akan Lakukan Evaluasi

Baca juga: Dapat Pertanyaan soal Carbon Capture dari Gibran saat Debat, Mahfud MD Sebut tak Relevan dengan Tema

Dalam sosialisasinya, beberapa desa tersebut mengakui sejumlah kendala yang dialami dalam perencanaan penggunaan dana emisi karbon

Mulai dari kesulitan signal dalam meng-upload proposal yang diajukan,  adanya sejumlah desa yang belum menyelesaikan proposal, serta beberapa  desa yang harus merevisi kembali proposalnya. 

"Karena dikirim online, jadi terkendala jaringan. Karena itu, ada beberapa desa yang belum mengumpulkan proposalnya. Ditemukan beberapa desa yang belum upload proposalnya. Ada juga proposalnya perlu perbaikan," ungkapnya, Sabtu (9/11/2024).

Cipto juga mengatakan, progam-program yang diajukan desa tersebut berkaitan dengan pengembangan ekonomi produktif masyarakat. 

Termasuk juga, pengadaan peralatan pemadam kebakaran untuk Masyarakat Peduli Api (MPA) demi mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). 

Baca juga: Mahfud MD: Pertanyaan Gibran soal Carbon Capture Tak Sesuai Tema, Kalau Ditanya Balik juga Kewalahan

Hingga berita ini ditulis, Cipto mengaku belum mendapat kabar terkait pencairan dana karbon tersebut untuk proposal yang telah dikirim. 

"Proposal kegiatannya disesuaikan dengan upaya pengurangan emisi karbon. Saya belum cek terakhir ini. Mudah-mudahan sudah ter-upload semua. Target pencairannya, juga belum ada kabar," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved