Berita Nasional Terkini

Terjawab Apakah UN akan Diadakan Lagi 2025, Ini Jawaban Mendikdasmen Abdul Mu’ti

Ini jawaban Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Muti soal apakah Ujian Nasional akan kembali diadakan atau tidak.

instagram/@abe_mukti
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. Ini kata Abdul Mu'ti soal apakah Ujian Nasioanl akan diadakan lagi untuk siswa di sekolah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ini jawaban Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Muti soal apakah Ujian Nasional akan kembali diadakan atau tidak.

Tentunya banyak pro kontra soal pengadaan kembali Ujian Nasional bagi siswa di sekolah.

Menteri Abdul Mu'ti pun menegaskan, saat ini pihaknya belum memberikan keputusan apa pun terkait kembali diadakan atau tidaknya UN.

"Oh belum (ada keputusan terkait UN)," kata Prof. Mu'ti di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

Baca juga: Menteri Abdul Muti Bahas Anggaran Pendidikan di DPR, Kutip Lagu Melly Goeslaw, Jangan Kau Gantung

Prof. Mu'ti mengatakan, pihaknya masih akan mendengarkan pendapat dari banyak kalangan, mulai dari para ahli, pelaku pendidikan, hingga pengamat pendidikan.

Mendikdasmen Akan Dengar Pendapat dari Banyak Pihak

Mendikdasmen, Abdul Mu'ti.
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti. (instagram/@abe_mukti)

Selain itu, Prof. Mu'ti juga meminta pandangan dari media massa untuk memberikan evaluasi terkait pelaksanaan UN.

"Nanti wartawan juga bisa kita undang untuk ikut memberikan evaluasi tentang UN," ujarnya.

Prof. Mu'ti membenarkan bahwa UN adalah isu yang banyak beredar dan menyita perhatian masyarakat Indonesia.

 Oleh karena itu, Prof. Mu'ti akan memberikan keputusan terkait pelaksanaan UN usai mendengar pendapat dari banyak pihak.

"Ini memang juga menjadi isu yang cukup mengemuka, dan sekali lagi, sebulan ini kami ingin menjadi pendengar yang baik sebelum mengambil keputusan," ucap Prof. Mu'ti.

Sebelumnya Diberitakan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menolak UN diterapkan kembali.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan, ada alasan mengapa FSGI justru menolak UN dikembalikan seperti semula.

Heru mengatakan, UN sering kali membuat peserta didik stres karena menjadi penentu nasib kelulusan. Kondisi itu yang membuatnya menolak rencana penerapan kembali UN.

Kebijakan itu dinilai tidak dapat menjadi rujukan evaluasi pendidikan, bahkan alat seleksi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved