Ibu Kota Negara

Nasib Kereta Otonom tanpa Rel di IKN Kaltim, Dulu Dibanggakan Jokowi Kini akan Dikembalikan ke China

Nasib kereta otonom tanpa rel di IKN Kaltim yang dulu sempat dibanggakan Jokowi. Kini akan dikembalikan ke China.

Editor: Amalia Husnul A
PTPP/MOHAMMAD MISBAHUDDIN
KERETA TANPA REL IKN - Rangkaian kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Transit (ART) buatan CRRC Sifang tiba di Ibu Kota Nusantara (IKN) Sabtu (3/8/2024) lalu. Nasib kereta otonom tanpa rel di IKN Kaltim yang dulu sempat dibanggakan Jokowi. Kini akan dikembalikan ke China. 

Kereta otonom di IKN tersebut dioperasikan menggunakan baterai, sehingga diharapkan bisa meminimalkan emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi fosil.

Seharusnya kereta ini masih dalam masa uji coba hingga Desember 2024.

Hasil Evaluasi Pakar Transportasi

Sebelumnya, Tim Evaluasi Independen yang terdiri dari para pakar transportasi dan teknologi sistem kendali otonom tiga perguruan tinggi, asosiasi profesi, dan praktisi profesional di Indonesia merilis hasil PoC TOT CRRC Sifang.

Penilaian PoC berlangsung sejak 12 September 2024 hingga 22 Oktober 2024 di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4, serta Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur.

Evaluasi fokus pada skenario pengujian seperti pengereman darurat, kemampuan otonom, dan performa baterai untuk memastikan teknologi TOT siap diimplementasikan di IKN.

Rekomendasi penilaian juga termasuk perlunya penyempurnaan operasional trem secara otonom, peningkatan fitur adaptasi dan keselamatan pada situasi mixed traffic, dan pembaruan sistem komunikasi agar sejalan dengan persyaratan keamanan siber di IKN.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (OIKN) Mohammed Ali Berawi menjelaskan, ada tiga catatan penting dari hasil temuan tim penilai.

Baca juga: Jokowi Sentil Rahmad Masud soal Kemacetan di Balikpapan, Sarankan Bangun Kereta Otonom tanpa Rel

 1. Pertama, TOT CRRC Qingdao Sifang belum bisa berfungsi secara otonom.

Pengemudi masih tetap duduk memegang kemudi (steer) dan selalu bersiap untuk mengambil alih (override) kendali otomatis ke manual.

"Hal ini memperlihatkan bahwa penyedia teknologi belum yakin penuh pada keandalan (realibilitas) sistem kendali autonomous-nya," tegas Ale dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, Rabu (7/11/2024).

 2. Catatan kedua adalah performa sistem otonom belum teruji sepenuhnya.

Tidak terdapat rencana kecepatan dan pengereman per rute jalan atau programmable route control.

Selain itu beberapa skenario perjalanan yang diminta untuk pengujian otomatisasi masih memerlukan pengaturan ulang di lapangan.

Dengan demikian, ART CRRC Qingdao Sifang ini belum terbukti memiliki sistem otonom yang adaptif terhadap berbagai kondisi yang mungkin terjadi selama operasional.

 3. Catatan ketiga, sistem pengereman otonom 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved