Ibu Kota Negara
Strategi OIKN Tekan Penyebaran DBD di IKN Nusantara Kaltim, Fooging Bukan Solusi, Pakai Ikan?
Inilah strategi OIKN tekan penyebaran DBD di IKN Nusantara Kaltim. Fooging bukan solusi, pemerintah bakal memakai ikan?
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah strategi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tekan penyebaran DBD di IKN Nusantara Kaltim.
Fooging bukan solusi, pemerintah bakal memakai ikan untuk menekan penyebaran DBD di IKN Nusantara.
Ya, OIKN mengambil langkah cepat untuk mencegah penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kawasan IKN.
Otorita bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) akan melakukan berbagai langkah preventif, seperti menabur ikan pemangsa jentik.
Baca juga: Noesantara Fashion Fusion, Kala Desainer Berperan Sambut IKN Jadi Aktor Bukan Penonton
Upaya penaburan ikan pemangsa jentik nyamuk akan dilakukan di embung dan kolam-kolam wilayah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Ikan ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah jentik nyamuk dan mencegah penyebaran DBD lebih lanjut.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN bidang komunikasi publik, Troy Harold Yohanes Pantouw, mengungkapkan, selain menabur ikan, Otorita IKN juga akan menggelar penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengobatan gratis bagi para pekerja konstruksi serta masyarakat di sekitar wilayah IKN.
“Kami ingin memastikan bahwa para pekerja dan masyarakat mendapatkan perlindungan kesehatan yang memadai,” ujar Troy dalam keterangannya yang disampaikan kepada Tribunkaltim.co, Selasa (5/11).
Lebih lanjut dia menuturkan, untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah KIPP, Otorita IKN telah menyiapkan fasilitas rumah sakit dan klinik.
Saat ini, terdapat dua rumah sakit dan tiga klinik yang beroperasi untuk melayani kebutuhan kesehatan para pekerja dan penduduk setempat.
Sisa 2 Pasien

Data terbaru yang dihimpun dari Otorita IKN menunjukkan tren penurunan kasus DBD di Kecamatan Sepaku.
Berdasarkan laporan RSUD Sepaku, RS Mayapada Nusantara, dan RS Hermina Nusantara, puncak kasus DBD tercatat pada bulan Agustus dengan jumlah pasien mencapai 178 orang.
Namun, angka tersebut menurun pada bulan Oktober dengan jumlah 62 pasien, dan hingga awal November, hanya terdapat dua pasien yang dirawat akibat DBD.
Sejak awal tahun hingga akhir Oktober, total pasien DBD di wilayah ini mencapai 561 orang, dengan jumlah pasien tertinggi berasal dari RSUD Sepaku, yakni 534 pasien.
Sementara itu, RS Mayapada Nusantara dan RS Hermina Nusantara hanya merawat 27 pasien.
Mayoritas pekerja konstruksi IKN mendapatkan perawatan di RS Mayapada Nusantara dan RS Hermina Nusantara, dengan hanya sebagian kecil yang dirawat di RSUD Sepaku.
Baca juga: Kisah Pekerja IKN Nusantara Sukar Tidur hingga Terjangkit DBD, Kuras Biaya Sampai Rp 22 Juta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.