Berita Kaltim Terkini

Kecam Penyerangan Terhadap Warga Paser, Koalisi Masyarakat Sipil Kaltim Geruduk Kantor Gubernur

Kecam penyerangan yang tewaskan warga Paser, Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Timur geruduk kantor gubernur.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
Aksi Koalisi Masyarakat Sipil Kaltim di depan kantor gubernur, Senin (18/11/2024). Mereka mengecam tindakan premanisme yang menewaskan sejumlah warga Paser. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Penyerangan warga yang berjaga di posko aksi pemberhentian pengangkutan batu bara di kawasan Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Kabupaten Paser, mendapat kecaman keras dari masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebagai bentuk solidaritas dan kecaman keras, puluhan orang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kaltim menggeruduk Kantor Gubernur Kaltim, Senin (18/11/2024) siang.

Dalam orasinya, mereka mengecam dan menyampaikan kekecewaan lantaran Pemprov Kaltim, Pemkab Paser dan kepolisian daerah dinilai tidak mampu memberikan sikap tegas maupun rasa aman kepada masyarakat.

"Kejadian hari Jumat (15/11/2024) itu bukan kali pertama, sebelumnya sudah banyak kejadian. Tapi sampai saat ini belum ada sikap tegas dari Pemda Kaltim maupun Paser," tegas Humas Koalisi Masyarakat Sipil Kaltim, Dede saat dijumpai di sela-sela aksi.

Baca juga: Pelaku Penganiayaan di Paser Masih Diselidiki, Polda Kaltim Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi

Selain menuntut sikap tegas pemerintah, mereka juga menuntut Kapolri mencopot jabatan Kapolda Kaltim dan Kapolres Paser saat ini.

"Kejadian terus berulang. Kami menilai Kapolda Kaltim dan Kapolres Paser yang saat ini memimpin gagal menegakkan hukum secara adil," tegas Dede disambut sorakan simpatisan.

Ia menegaskan, aksi kali ini merupakan bentuk solidaritas dan ingin menunjukan kekejaman oknum-oknum terhadap pejuang-pejuang lingkungan hidup.

"Ini lambang kekecewaan kami. Ke mana negara hari ini? Pemerintah tidak mampu menjamin hak konstitusional masyarakat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat," tegas Dede.

Baca juga: Polres Paser Selidiki Tindak Kekerasan di Muara Kate, Seorang Korban Meninggal Dunia 

Sebagaimana diketahui, penyerangan yang terjadi pada pukul 04.30 Wita itu menyebabkan dua warga suku Dayak Deah mendapat luka sayatan terbuka di leher.

Penyerangan itu menyebabkan warga bernama Rusel (60) meninggal dunia dan seorang lagi, Anson (55), menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Panglima Sebaya Tanah Grogot.

Pasca kejadian, ungkap Dede, warga seputaran Muara Kate tetap melakukan aksi penjagaan pos penghentian truk hauling di jalan nasional tersebut.

"Kami mengawal perjuangan teman-teman di Kabupaten Paser. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Polisi juga harus memberikan jaminan rasa aman," pungkasnya.

Aksi solidaritas dan kecaman itu berakhir pada pukul 13.30 Wita tanpa ada pertemuan dengan pihak Pemprov Kaltim. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved