Berita Nasional Terkini
Siapkan Rp 8 M, Maruarar Sirait Buka Sayembara Temukan Harun Masiku, Eks Politisi PDIP Buronan KPK
Siapkan Rp 8 M, Maruarar Sirait buka sayembara temukan Harun Masiku, eks politis PDIP yang buronan KPK.
TRIBUNKALTIM.CO - Di tengah sorotan terkait pernyataannya yang dinilai mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan), Maruarar Sirait buka sayembara temukan buronan KPK, Harun Masiku yang mantan politisi PDIP.
Diketahui, Harun Masikun mantan politis PDIP ini masih dalam pencarian KPK hingga saat ini, hingga kemudian Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara membuka sayembara dan menyiapkan Rp 8 Miliar dari kocek pribadinya.
Sementara, Maruarar Sirait alias Ara saat ini tengah disorot gara-gara pernyataannya yang dinilai SARA saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pernyataan terbarunya, Maruarar Sirait mengatakan membuat sayembara temukan Harun Masiku, mantan politisi PDIP.
Baca juga: Siapa Maruarar Sirait yang Ucapannya Dinilai SARA? Ikuti Jokowi, Tinggalkan PDIP, Gabung Gerindra
Menurut Ara, dalam menemukan Harun Masiku dibutuhkan partisi publik untuk menunjukkan bahwa tidak ada orang yang kebal hukum di Tanah Air.
“Kita berharap negara ini tidak ada kebal hukum. Masa ada orang yang sudah bertahun-tahun tersangka, kok bisa bebas berkeliaran?” ujarnya saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (27/11).
Ara mengungkapkan, kasus hilangnya Harun Masiku perlu diangkat kembali pasalnya sudah sejak lama kasus ini tak menunjukkan perkembangan.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh kalah dengan koruptor, untuk itu sayembara ini demi menunjukkan tidak ada orang yang kebal hukum.
“Orang itu kok hebat sekali sih? Berapa tahun nggak ketemu, nggak ada jejaknya. Nah dengan sekarang kan isu ini terbuka lagi, hangat lagi.
Tentu wartawan juga bisa cari bantuan, bisa dapat Rp 8 miliar loh, kalau bisa nangkap. Apa salahnya saya memberikan itu? Kan partisipasi publik, orang uang pribadi kok,” ungkapnya.
Kasus Harun Masiku
Untuk diketahui, Harun Masiku merupakan mantan kader PDIP yang masuk daftar pencarian orang (DPO) setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2019 lalu.
Kasus Harun Masiku ini dikaitkan dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, KPK juga sudah memeriksa Hasto dan stafnya, Kusnadi.
Baca juga: Soroti Pernyataan Maruarar Sirait yang Dinilai SARA, Tokoh Pemuda Kristen Sarankan Fokus Kerja
Tak hanya memeriksa, KPK juga menyita ponsel dan buku catatan Hasto Kristiyanto.
Terbaru, Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto menjelaskan, pemanggilan terhadap Hasto akan dilakukan apabila penyidik memerlukan keterangan Hasto.
“Ya kita tunggu saja karena kalau seandainya memang penyidik membutuhkan keterangannya untuk baik itu diperkara tersangka HM (Harun Masiku) maupun di perkara DJKA,” ujar Tessa dalam keterangannya, Selasa (6/8/2024).
Meski begitu, Tessa menegaskan bahwa waktu atau jadwal pemeriksaan Hasto akan ditentukan oleh penyidik KPK yang menangani perkara.
“Nanti penyidik akan melakukan pemanggilan kepada yang bersangkutan, tapi kita juga tidak tahu kapannya.
Nanti apabila ada update kita akan sampaikan ke rekan-rekan sekalian,” katanya.
Sebagai informasi, nama Hasto Kristiyanto terseret dalam dua kasus dugaan korupsi yang tengah diusut KPK.
Pada 10 Juni lalu, Hasto dipanggil KPK sebagai saksi dugaan suap eks kader PDIP Harun Masiku ke anggota KPU Wahyu Setiawan yang sampai saat ini masih buron.
Beberapa bulan terakhir, KPK memang kian gencar mencari keberadaan Harun.
Hal itu ditunjukkan dengan memanggil sejumlah saksi yang diduga mengetahui persembunyian Harun.
Setelah mengantongi beberapa informasi, penyidik pun memanggil Hasto.
Namun, pemeriksaannya saat itu belum masuk pokok perkara karena Hasto ribut dengan penyidik.
Hasto tidak terima staf yang menemaninya ke KPK digeledah.
Tiga buah handphone, kartu ATM, dan buku catatan pun disita penyidik.
Baca juga: Kalimat Maruarar Sirait yang Dinilai SARA saat Kampanye Pilkada Jakarta 2024, Dilaporkan ke Bawaslu
Dinilai SARA
Pernyataan Maruarar Sirait yang dinilai menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) saat kampanye akbar Pilkada Jakarta 2024, kini dilaporkan ke Bawaslu.
Laporan ke Bawaslu terkait pernyataan Maruarar Sirait atau Ara yang dinilai SARA ini disampaikan Samuel David (37), seorang warga Jakarta Selatan.
Samuel David melaporkan Menteri Perumahan Rakyat, Maruarar Sirait ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta terkait dugaan pernyataan yang berbau SARA.
Laporan terhadap Maruarar Sirait tersebut dibuat Senin (25/11/2024) sore.
Samuel melaporkan Maruarar Sirait terkait pernyataan yang menyebutkan kemungkinan hilangnya dukungan dari pemilih non-muslim kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Samuel, pernyataan tersebut bisa memicu isu SARA yang tidak diinginkan dalam konteks Pilkada Jakarta 2024.
“Jadi, hari ini saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih non-muslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel,” kata Samuel saat ditemui di Pancoran, Jakarta.
Samuel menegaskan bahwa laporannya bukan didasarkan pada pilihan politiknya, tetapi karena ia ingin menghindari isu SARA dalam Pilkada Jakarta 2024 yang mengingatkan pada polemik serupa yang terjadi pada Pilkada 2017.
"Tapi, saya di sini bukan soal pilihannya siapa, tapi ucapan ini sudah menyinggung SARA. Jadi yang selama ini kita tahu kampanye harusnya damai.
Kemudian sudah tidak ada lagi lah isu-isu SARA seperti dulu gitu kan," tambah Samuel seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Laporan Samuel telah diterima oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu DKI dengan nomor laporan 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024.
Bawaslu dijadwalkan akan melakukan kajian lebih lanjut terkait laporan tersebut.
Samuel mengungkapkan bahwa Bawaslu akan memberi waktu sekitar dua hari untuk melakukan kajian awal dan meminta kelengkapan dokumen terkait laporan.
Sebelumnya, saat kampanye akbar Pilkada Jakarta, Ara mengatakan, dukungan Anies bersama Pramono-Rano tak membuat partai gabungan KIM Plus menjadi grogi.
"Kalau Mas Anies ada di sana (Pram-Rano), itu bukan buat kita grogi ya, itu yang membuat kita tambah semangat," ujar Ara.
Ara mengatakan, dengan berdirinya Anies di belakang Pramono-Rano, dinilai akan menguntungka Ridwan Kamil-Suswono.
“Begitu Pram dan Rano mendapatkan dukungan Anies, saya yakin basis-basis non-muslim itu akan berkurang,” kata dia.
Ara mengakui, awalnya Ridwan Kamil ditinggal pemilih non-muslim setelah dipasangkan dengan Suswono yang merupakan kader PKS.
Namun, peta politik di Jakarta kembali berubah setelah Anies mendeklarasikan diri ke Pramono-Rano.
Sebagai informasi, kampanye akbar Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dari pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.
Baca juga: Buntut Pernyataan Maruarar Sirait, Hasto akan Kirim Buku Sabam Sirait, Profil Ayah Ara Pendiri PDIP
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Artikel ini telah tayang di kontan.co.id dan kompas.com.
| Profil dan Kekayaan Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman di Kabinet Merah Putih |
|
|---|
| Daftar 8 Kader PDIP Diperiksa KPK, Terseret Kasus SYL, Korupsi, Harun Masiku Hingga Bansos Presiden |
|
|---|
| KPK akan Kembali Periksa Hasto Terkait Harun Masiku, Megawati Pasang Badan Bila Sekjen PDIP Diangkut |
|
|---|
| Maruarar Blak-blakan Soal Partainya Usai Tinggalkan PDIP, 'Saya Anak Buah Pak Prabowo di Gerindra' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20241030_Menteri-Maruarar-Sirait.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.