Breaking News

Ibu Kota Negara

Ini Tanggapan Otorita IKN Terkait Banjir di Sepaku PPU

Banjir yang melanda kawasan Sepaku, wilayah yang menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), kembali menjadi perhatian

Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Myrna Asnawati Safitri, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM – Banjir yang melanda kawasan Sepaku, wilayah yang menjadi bagian dari Ibu Kota Nusantara (IKN), kembali menjadi perhatian.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna Asnawati Safitri, menyampaikan sejumlah langkah yang telah dilakukan untuk mengelola dampak banjir di area tersebut, Minggu (01/12).

Ditemui usai mendampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam acara pemberian bibit tanaman kepada masyarakat di Persemaian Mentawir, Myrna menjelaskan bahwa terdapat poin penting dalam penanganan banjir di Sepaku.

Myrna menekankan bahwa area yang terdampak banjir di Sepaku memang secara historis merupakan daerah rawan banjir. "Kondisi geografis dan curah hujan yang cukup ekstrem membuat area ini rentan terhadap banjir. Ini membutuhkan kehati-hatian ekstra dalam pengelolaannya," jelasnya.

Baca juga: Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Optimistis Konsep Forest City di IKN Terwujud

Baca juga: Cara Calon Pelaku UMKM Membuka Usaha di IKN Nusantara, Ada Insentif

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pemberian peringatan dini kepada masyarakat. Menurut Myrna, pihaknya menggunakan sistem prediksi yang dapat memperkirakan kenaikan air dalam hitungan jam.

“Saya berada di grup yang memberikan informasi dini, sehingga masyarakat dapat segera mengantisipasi,” ujarnya.

Dalam kondisi darurat, logistik dan tenda pengungsian juga telah disiapkan untuk masyarakat yang terpaksa harus mengungsi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi selama masa krisis.

Myrna menegaskan bahwa ke depan, perlu ada upaya serius untuk memastikan masyarakat tidak lagi menjadi korban banjir. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah membuka peluang relokasi masyarakat ke wilayah perumahan yang lebih aman.

“Kami akan terus berupaya agar lokasi tersebut tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat, baik melalui penataan ruang maupun opsi relokasi,” tambahnya.

Dalam konteks pembangunan IKN yang berkelanjutan, Otorita IKN menegaskan komitmennya untuk mengelola sumber daya alam secara bijak dan memperhatikan keselamatan masyarakat. Dengan pendekatan terintegrasi, mereka berharap permasalahan banjir dapat diminimalisasi di masa mendatang.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nusantara, Pemerintah Beri Insentif PPh 0 Persen bagi UMKM di IKN

Banjir di Sepaku menjadi pengingat bahwa pembangunan IKN tidak hanya menuntut infrastruktur yang modern, tetapi juga pengelolaan lingkungan yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan alam. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved