Berita Nasional Terkini

Respons Effendi Simbolon Usai Dipecat PDIP karena Kongkalikong dengan Jokowi Dukung Ridwan Kamil

Respons Effendi Simbolon yang dipecat PDIP karena kongkalikong dengan Jokowi untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya-Shela Octavia
PDIP PECAT EFFENDI SIMBOLON - Politisi senior Effendi Simbolon. Kanan: Kader PDIP Effendi Simbolon di tengah Cagub Jakarta Ridwan Kamil dan Presiden ke-7 Joko Widodo di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024). Respons Effendi Simbolon yang dipecat PDIP karena kongkalikong dengan Jokowi untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. 

Tindakan Effendi ini menuai kritik dari kalangan elite PDIP karena dianggap tak tegak lurus dengan instruksi partai.

Salah satunya Djarot yang dengan tegas menyatakan Effendi secara otomatis bukan lagi kader PDIP.

“Mas ES (Effendy Simbolon) telah melanggar AD/ART partai dan disiplin organisasi dengan mendukung Rido (Ridwan Kamil-Suswono), maka secara otomatis yang bersangkutan sudah bukan menjadi kader partai,” ujar Djarot kepada Kompas.com, Rabu (20/11/2024).

Sementara Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengaku capek dengan tingkah laku Effendi yang mengampanyekan RK-Suswono di Pilkada Jakarta, alih-alih mendukung Pramono-Karno.

"Capek," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Bukan yang pertama

Effendi buka kali pertama melakukan tindakan yang berseberangan dengan PDIP

Sebelumnya, dia juga pernah menyebut Prabowo Subianto sebagai figur yang cocok menakhodai Republik Indonesia (RI).

Pernyataan itu disampaikan Effendi dalam Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2023).

Effendi selaku Ketua Umum PSBI mengundang Prabowo untuk memberikan pidato.

Ketika itu, Prabowo masih berstatus Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus juga bakal calon presiden yang telah ditetapkan oleh Gerinda.

Di sisi lain, PDIP yang merupakan partai Effendi telah menetapkan dan mendeklarasikan Eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Tindakan ini membuat Effendi dipanggil oleh jajaran DPP PDIP Bidang Kehormatan, Senin (10/7/2023).

Pemanggilan itu untuk meminta penjelasan Effendi soal pernyataannya yang seolah mendukung Prabowo.

Hasto selaku Sekjen PDIP menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan Effendi, Prabowo diundang dalam acara Rakernas PSBI sebagai Menteri Pertahanan.

Dia pun menganggap wajar jika Prabowo mendapatkan pujian dari peserta rakernas, mengingat statusnya sebagai tamu undangan.

“Nah, di situ sebagai tuan rumah kan memberikan puji-pujian kepada seluruh tamu yang datang. Kan tamu yang datang enggak mungkin dikritik di depan umum, kan enggak mungkin," tutur Hasto dalam konferensi pers, Senin.

Effendi pun lolos dari jeratan sanksi partai dan hanya mendapat teguran.

Hasil klarifikasi yang dilakukan jajaran DPP juga telah dilaporkan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Meski begitu, Ketua Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun secara khusus memberikan peringatan kepada Effendi agar mematuhi aturan partai.

"Itu yang saya warning di dalam (saat klarifikasi). Ketika kau menjadi anggota partai, maka seluruh kebebasanmu diatur oleh partai. Tidak bisa lagi sebebas-bebasnya. Kalau mau bebas jangan di partai," tegas Komarudin.

Baca juga: Buka-bukaan, Prabowo Mengaku Stres Bila Ada Effendi Simbolon saat Rapat di Komisi I: Paling Galak!

(*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved