Berita Viral
Profil Irjen Purn Ricky Sitohang, Polisi yang Jengkel dengan Tangisan Agus Salim, Ngaku Miris
Profil Irjen Purn Ricky Sitohang yang memarahi Agus Salim karena teriak-teriak terkait uang donasi.
TRIBUNKALTIM.CO - Profil Irjen Purn Ricky Sitohang yang memarahi Agus Salim karena teriak-teriak terkait uang donasi.
Ikut geram dengan tingkah Agus Salim, Jenderal bintang 2 itu meminta klien Farhat Abbas introspeksi diri karena banyak donatur yang kasihan dan ingin membantu pengobatan matanya.
Tingkah Agus Salim meminta hingga teriak-teriak dan menangis uangnya dikembalikan membuatnya geram hingga melontarkan kata miris.
“Saya jengkel dan miris. Yang kau teriakin apa Gus? Yang bikin masalah kamu gitu,” ujar Ricky Sitohang.
Sikap tegas Irjen Purn Ricky Sitohang ini sontak menjadi sorotan publik.
Banyak warganet yang penasaran dengan latar belakang dari Irjen Purn Ricky Sitohang.
Sindiran Irjen Purn Ricky Sitohang kepada Agus Salim disebut mewakili perasaan netizen.
Baca juga: Mensos Turun Tangan di Kasus Donasi Agus Air Keras, Denny Sumargo Tak Ingin Agus Salim Dipenjara
Sosok Irjen Purn Ricky Sitohang
Irjen Purn Ricky Sitohang memiliki nama lengkap Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Irjen. Pol. (Purn.) Ricky Herbert Parulian Sitohang, S.H.
Irjen Purn Ricky Sitohang adalah pensiunan perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pati Polri).
Ricky Sitohang diketahui merupakan jenderal bintang 2.
Dilansir Wikipedia, Purnawirawan Polisi ini sebelumnya menjabat sebagai Sahlijemen Kapolri.
Irjen Purn Ricky Sitohang pun juga pernah menduduki jabatan sebagai Kapolda Nusa Tenggara Timur pada tahun 2011 sampai 2013 silam.

Bukan hanya itu saja, Irjen Purn Ricky Sitohang pun pernah menduduki posisi Kapolres Maluku Tengah.
Pria kelahiran 22 Mei 1959 ini resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2017 lalu.
Pascapurnatugas dari Polri, Irjen Purn Ricky Sitohang dikabarkan menjadi anggota Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Pendidikan
Irjen Purn Ricky Herbert Parulian Sitohang adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983.
Polisi kelahiran Medan ini melanjutkan studinya di Sekolah Lanjutan Perwira (SELAPA) Polri di tahun 1994.
Bahkan Irjen Purn Ricky Sitohang meraih gelar Sarjana Hukum pada 1997.
Ricky Sitohang diketahui menempuh pendidikan di Sekolah Staf dan Pemimpin Tinggi (SESPIMTI) pada 2001.
Karir
Irjen Purn Ricky Sitohang sudah sangat berpengalaman dalam kepolisian tanah air.
Sejumlah jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ricky Herbert Parulian Sitohang tercatat pernah menjabat sebagai Danton Sabhara Polda Metro Jaya (1983) dan Panit Patko Polda Metro Jaya (1984).
Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kasubnit III Polda Metro Jaya (1985) dan Kanit Judi Susila Polres Jakarta Selatan (1988).
Karier Ricky Sitohang terbilang makin moncer saat dirinya didapuk menjadi Kapolsek Jagakarsa Polres Jakarta Selatan pada 1988.
Setelah itu, jenderal asal Medan ini mengisi kursi jabatan sebagai Kapolsek Kebayoran Baru Polres Jakarta Selatan (1989) dan Kapolsek Metro Ciputat Polres Jakarta Selatan (1990).
Semenjak itu pula, karier Ricky Herbert Sitohang Parulian makin melejit.
Pada tahun 1994, Ricky Sitohang ditunjuk sebagai Guru Muda Pusdik Sabhara Lemdiklat Polri.
Kemudian, Ricky Sitohang menjadi Kasubbag Lat Opsjarlat Pusdik Sabhara Lemdiklat Polri (1997), Pamen Sespim Polri (1998), dan Kabag Serse Umum Dit Serse Polda Maluku (1999).
Baca juga: Agus Salim Tolak Rp300 Juta dari Denny Sumargo, Sebut Kurang Berobat ke Singapura dan Pulang ke Aceh
Pada tahun 2001, Ricky Sitohang lalu ditunjuk untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Maluku Tengah.
Setelah itu, Ricky Herbert ditugaskan untuk mengemban jabatan sebagai Dirsamapta Polda Maluku pada tahun 2003.
Dua tahun kemudian, Ricky Herbert mendapat amanah untuk menjabat sebagai Penyidik Utama Dit V/Tipiter Bareskrim Polri.
Pada 2006, jenderal berusia 65 tahun didapuk menjadi Katim V/ Jatekting Bid Pkan (TNCC) Bareskrim Polri dan Dir Reskrim Polda NTT.
Kemudian, Ricky Sitohang menduduki jabatan Kanit III Dit III/ Kor dan WCC Bareskrim Polri (2007), Pamen Bareskrim Polri (2008), Kabid Kumdang Div Binkum Polri (2009), Kapus Provos Div Propam Polri (2010), Karo Provos Divpropam Polri (2010), dan Karowassidik Bareskrim Polri (2011).
Setelah itu, Ricky Sitohang diamanahkan untuk menjadi Kapolda Nusa Tenggara Timur pada 2013.
Ricky Sitohang lalu dimutasi menjadi Karobinkum Divkum Polri di tahun 2015.
Setelah itu, mantan Kapolda NTT ini ditugaskan sebagai Sahlijemen Kapolri menjelang masa pensiunnya pada tahun 2016.
Baca juga: Agus Salim Tolak Bantuan Rp300 Juta dari Denny Sumargo, Anggap tak Cukup untuk Berobat ke Singapura
Usai pensiun dari Kepolisian, Ricky Herbert Parulian Sitohang diangkat sebagai Komisaris Independen PT MNC Asia Holding Tbk pada 28 Juli 2022.
Selain itu, Irjen Purn Ricky Sitohang juga menduduki jabatan Ketua Komite Nominasi & Remunerasi, Ketua Komite Tata Kelola dan Ketua Komite Pemantau Risiko PT MNC Asia Holding Tbk.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN milik Irjen Purn Ricky Herbert tahun periodik yang dilaporkan pada 27 Agustus 2012, yaitu Rp 2.149.274.147.
Pernah Sindir Susno Duadji
Irjen Purn Ricky Herbert Parulian Sitohang pernah memberi komentar pedas ke seniornya Komjen Purn Susno Duadji.
Menurut Ricky Sitohang menilai eks Kabareskrim itu mencari panggung di kasus Vina Cirebon.
Ricky Sitohang menilai Susno Duadji terlalu berlebihan meminta Kapolri mencopot Kapolres Cirebon Kota AKBP Rano gegara memeriksa polisi yang mengantar dan makan bersama Susno Duadji.
Ricky Sitohang menyebut Susno Duadji sudah semakin tidak jelas.
Ricky Sitohang juga menilai bahwa Susno Duadji selama menjadi Polisi bukan Polisi yang juga memiliki kasus.
"Emang Pak Susno ini semakin gak jelas, saya gak tahu dia ini mantan polisi atau apa sih," kata Ricky Sitohang dikutip dari Seleb Oncam News, Minggu (18/8/2024) via Tribunnewsbogor.com.
"Udahlah gak usah sok-sokan suruh mecat orang, kita kan tahu siapa dia," kata Ricky Sitohang lagi.
Baca juga: Agus Salim Tolak Bantuan Rp300 Juta dari Denny Sumargo, Anggap tak Cukup untuk Berobat ke Singapura
Menurut dia, Susno Duadji sebaiknya jangan merasa sok suci dan seolah-olah paling benar di negara Republik Indonesia.
Ricky Sitohang ternyata merupakan Provos yang sempat memeriksa Susno Duadji di bandara saat hendak pergi ke luar negeri.
"Saya periksa, saya bawa dari bandara ke Mabes Polri. Sucikah dia? jadi gak usah merasa suci gitu," tandasnya.
"Biar semua masyarakat tahu siapa Susno Duadji, gak bersih-bersih amat itu orang, bermasalah juga kok," tambah Ricky.
Bahkan kata dia, Susno Duadji tidak kompeten untuk mengatakan kasus Vina adalah kecelakaan.
"Bapak itu di mana keahliannya di lalu lintas? Kan enggak ada," ungkapnya.
Ricky juga mengatakan kalau Susno Duadji hanya mencari panggung saja agar disebut orang hebat.
"Sekarang saya ungkap siapa-siapa mereka ini, cari-cari panggung di permukaan aja," kata dia.
Sementara itu, Susno Duadji juga pernah menyinggung soal kasus yang menjeratnya beberapa tahun lalu.
Baca juga: Profil Alvin Lim, Bela Agus Salim, Tantang Densu dan Teh Novi Disiram Air Keras Berhadiah Rp3 M
Susno Duadji bahkan menangis saat bertemu dengan Pegi Setiawan.
Jenderal bintang 3 ini mengaku selama ini dirinya selalu membayangkan Pegi Setiawan berada di dalam tahanan.
"Kenapa saya membayangkan begitu karena saya pernah ditahan juga," jelas dia.
Sebagai jenderal yang pernah ditahan dan dipenjara, Susno Duadji paham betul rasanya seperti apa.
Apalagi jika harus ditahan ata kesalahan yang tidak pernah dilakukannya.
"Betapa enggak enaknya kalau tidak bersalah ditahan. Saya merasakan itu, makanya kalau terkait ketidak adilan, saya tampil di depan," tandasnya.
Susno Duadji merasa nasibnya sama dengan Pegi Setiawan dan para terpidana kasus Vina.
"Iya (menitikan air mata), saya ini kan jenderal loh, aktif waktu itu, ditangkap, dipenjara, bisa," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Profil Irjen Purn Ricky Sitohang, Ngaku Miris Lihat Tingkah Agus Salim soal Donasi, Emosi Meledak.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.