Berita Balikpapan Terkini

Kebakaran dan Ledakan di Kilang Pertamina Balikpapan Berlanjut Aksi Unjuk Rasa 

Kilang PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V (RU V) Balikpapan menggelar simulasi tanggap darurat Major Emergency Drill

Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Suasana aksi unjuk rasa warga setempat bentrok dengan pihak keamanan yang menuntut pertanggungjawaban Pertamina akibat ledakan di kilang minyak Balikpapan, Rabu (04/12).TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Kilang PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit V (RU V) Balikpapan menggelar simulasi tanggap darurat Major Emergency Drill (MED) Level 3 pada Rabu (04/12).

Dalam skenario ini, diceritakan terjadi kebocoran gas LPG di kolom C507 yang memicu ledakan dan kebakaran besar.

Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, TNI, dan Kampung Siaga Bencana (KSB).

Simulasi menggambarkan dampak signifikan dari insiden tersebut, termasuk enam pekerja terluka, dua di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.

Selain itu, warga sekitar terdampak dan harus dievakuasi ke tempat aman, sementara dua warga dilaporkan pingsan akibat suara ledakan.

Tidak hanya itu, simulasi turut menampilkan dinamika sosial yang kompleks, dengan adanya aksi unjuk rasa warga setempat yang menuntut pertanggungjawaban Pertamina atas insiden tersebut.

Baca juga: Seberangi Teluk Beri Inspirasi di Ruang Kelas, Misi PT Kilang Pertamina Balikpapan demi Anak Negeri

Baca juga: PT Kilang Pertamina Balikpapan Perkenalkan Komisaris Independen Baru

Bentrok kecil antara massa demonstran dan petugas keamanan menjadi bagian dari skenario simulasi ini.

Uji Responsivitas dan Koordinasi Tingkat Tinggi Novie Handoyo Anto, Pjs. General Manager PT KPI RU V Balikpapan, menyampaikan bahwa simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan tim dalam menangani keadaan darurat berskala besar.

"Kami tidak berharap kejadian ini terjadi sesungguhnya. Namun, sebagai pengelola kilang minyak, kami harus mempersiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan terburuk," ujarnya.

Dalam simulasi, eskalasi dari level darurat 1 hingga level 3 dilakukan, mencerminkan situasi yang semakin kompleks. Penanganan melibatkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan langkah mitigasi dapat dilakukan dengan efektif.

Novie juga menegaskan bahwa pelaksanaan simulasi ini berjalan sesuai rencana dan menggambarkan prosedur penanganan yang komprehensif.

Baca juga: Kunjungi Tribun Kaltim, Manajemen PT Kilang Pertamina Internasional Singgung Proyek RDMP Balikpapan

Dukungan dari Berbagai Pihak 

Simulasi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan aparat keamanan.

"Kami menyiapkan 70 persen sumber daya yang ada untuk mengantisipasi potensi dampak besar, termasuk gangguan terhadap pasokan BBM masyarakat," tambah Novie.

Kegiatan ini juga menjadi evaluasi untuk memperbaiki prosedur penanganan di masa depan. Pertamina berharap melalui simulasi ini, semua pihak yang terlibat dapat lebih siap menghadapi situasi darurat sebenarnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved