Berita Nasional Terkini

5 Fakta 20 Tahun Hubungan Jokowi dengan PDIP dari Walikota Solo, Retak Jelang Pilpres, Kini Berakhir

5 fakta 20 tahun perjalanan Jokowi dengan PDIP, dari Walikota Solo, retak jelang Pilpres 2024 hingga kini berakhir.

Editor: Amalia Husnul A
Instagram ganjarpranowo
JOKOWI DAN PDIP - Kebersamaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi beberapa waktu lalu. 5 fakta 20 tahun perjalanan Jokowi dengan PDIP, dari Walikota Solo, retak jelang Pilpres 2024 hingga kini berakhir. 

Sebab, pilkada harus berlangsung dua putaran lantaran tidak ada paslon yang meraih 50 persen + 1 suara pada putaran pertama.

Meskipun, Jokowi-Ahok sebenarnya keluar sebagai pemenang pada putaran pertama dengan 1.847.157 suara atau sebesar 42,60 persen.

Akhirnya, kemenangan tetap berpihak pada Jokowi-Ahok.

Pasangan ini berhasil mengalahkan pasangan Foke-Nachrowi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Saat itu, Jokowi-Ahok mendapatkan 2.472.130 suara atau 53,82 persen.

Sedangkan Foke-Nachrowi mendapatkan 2.120.815 atau 46,18 persen. Jokowi-Ahok pun resmi terpilih dan dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. 

Baca juga: Status Jokowi di PDIP Kembali Disorot Usai Effendi Simbolon Dipecat, Jawaban Puan Maharani

Presiden RI

Setelah sukses mengantarkan Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, PDIP memboyong pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini menjadi calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden 2014.

Padahal, saat itu, Jokowi diketahui juga baru dua tahun memimpin Ibu Kota Jakarta.

Namun, PDIP yang sudah selama 10 tahun menjadi oposisi dari pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kepercayaan pada Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024.

Gubernur DKI yang terkenal kerap “blusukan” itu akhirnya dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK) sebagai calon wakil presidennya.

Hasilnya, Jokowi naik menjadi Presiden ke-7 RI setelah berhasil memenangkan Pemilihan Pilpres 2014. Pasangan Jokowi-JK berhasil mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Diusung oleh gabungan PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, dan PKPI, Jokowi-JK berhasil memeroleh 70.997.833 suara atau 53,15 persen dari suara nasional.

Sementara itu, Prabowo-Hatta yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS, dan PBB memeroleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen suara nasional Jokowi yang maju kembali pada Pilpres 2019 membuktikan bahwa rakyat masih menginginkannya menjadi pemimpin untuk lima tahun berikutnya.

Berpasangan dengan Ma’ruf Amin, Jokowi yang diusung oleh PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Hanura, dan PKPI memeroleh suara mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen suara nasional.

Menariknya, pada kontestasi periode kedua ini, Jokowi kembali mengalahkan Prabowo Subianto yang kali ini berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved