Ibu Kota Negara

Kantor Kemenko dan Rusun ASN di IKN Nusantara Kelar Desember 2024, PU Minta Rp 14,87 T APBN 2025

Kantor Kemenko dan rusun alias rumah susun ASN di IKN Nusantara kelar Desember 2024. PUPR minta Rp14,87 T APBN 2025.

Ristyan Mega Putra/Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR
Ilustrasi penampakan rusun empat lantai - Kantor Kemenko dan rusun alias rumah susun ASN di IKN Nusantara kelar Desember 2024. PUPR minta Rp14,87 T APBN 2025. 

Semua sudah siap, tapi juga eselon I berapa saja, eselon II berapa saja, staf berapa, termasuk huniannya," tutur Basuki.

Baca juga: Meski Kereta tanpa Rel di IKN Kaltim Gagal Berfungsi Otonom, Bina Marga tak akan Ubah Desain Jalan

Potensi Pendanaan IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) menggelar pertemuan strategis dalam upaya mendukung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas sinergi terkait dukungan dan kolaborasi ADB  terkait berbagai aspek pembangunan di IKN.

Termasuk pendanaan selanjutnya bagi pengembangan infrastruktur dasar yang terjangkau dan inklusif, pembangunan kawasan perkotaan yang selaras dengan alam, serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif bagi semua kalangan.

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga menegaskan hal itu usai pertemuan yang berlangsung di Kantor OIKN, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Atas dukungan ADB ini, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin.

Baca juga: Inilah 5 Desa di PPU dan Kukar yang Wilayah Administratifnya Tidak Jelas  Gara-gara Perubahan UU IKN

"Kami menyambut baik dukungan dari ADB yang telah memberikan kontribusi besar dalam mendukung percepatan pembangunan Nusantara," uajr Basuki seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.

Kolaborasi yang telah terjalin antara Otorita IKN dan ADB berfokus pada tiga pilar utama.

Pertama adalah perencanaan dan perancangan IKN agar menjadi kota hutan cerdas dan berkelanjutan seperti yang dicita-citakan Pemerintah Indonesia.

Pilar kedua mencakup upaya untuk membatasi dampak negatif terhadap lingkungan akibat pembangunan yang masif.

Pilar ketiga adalah mobilisasi pendanaan untuk memastikan pembangunan IKN dapat berjalan secara berkelanjutan.

Sejak penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Mei 2023, yang membuka jalan bagi kerja sama perencanaan dan pembangunan IKN sebagai kota hutan netral karbon, ADB telah memberikan dukungan dana 5 juta dolar AS atau setara Rp 75 miliar dalam bentuk bantuan teknis dan tenaga ahli.

Baca juga: Tak Ada Tenggat Waktu Presiden Teken Keppres IKN, Menkum: Prabowo Tunggu Gedung DPR, MA, MK Dibangun

Dukungan ini menunjukkan komitmen ADB untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam pembangunan IKN yang inklusif dan berkelanjutan.

Rencana ke depannya, Otorita IKN diharapkan dapat menyampaikan usulan ke Bappenas terkait readiness criteria untuk proyek-proyek strategis yang akan dilaksanakan dengan skema pinjaman dalam bluebook.

Kerja sama strategis antara Otorita IKN dan ADB menjadi langkah nyata dalam menciptakan IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang modern, inklusif, dan ramah lingkungan.

Sinergi ini diharapkan dapat menjadi model pembangunan yang menginspirasi kota-kota lain pada masa depan. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Artikel ini telah tayang di kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved