Breaking News

Berita Samarinda Terkini

Pasar Pagi Samarinda Ditarget Beropersi April 2025, Kini Progres Capai 95 Persen

Setelah merelokasi 2.852 pedagang ke Mall Segiri Grosir Samarinda (SGS), Pemerintah Kota Samarinda terus mempercepat proses revitalisasi Pasar Pagi

TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
SEDANG BERJALAN - Proses revitalisasi atau pembangunan ulang bangunan Pasar Pagi Samarinda saat ini mencapai 95 persen. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Setelah merelokasi 2.852 pedagang ke Mall Segiri Grosir Samarinda (SGS), Pemerintah Kota Samarinda terus mempercepat proses revitalisasi Pasar Pagi, salah satu pasar legendaris di kota Tepian ini. 

Asisten II Ekonomi Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy, menegaskan bahwa revitalisasi pasar ini menjadi bagian dari upaya Pemkot untuk mendongkrak perekonomian lokal. 

Proyek yang sempat bergeser dari target awal tersebut kini hampir rampung. Meski demikian, Pasar Pagi diproyeksikan baru akan beroperasi penuh pada April 2025 mendatang.

“Saat ini progres Pasar Pagi sekitar 95 persen. Untuk fungsionalnya, seperti yang pernah disampaikan Pak Wali Kota, baru bisa digunakan sekitar bulan April nanti,” jelasnya.  

Baca juga: Pemkot Samarinda Jamin Biaya Sewa Pedagang Pasar Pagi, Asisten II: Aman sampai Pasar Baru Siap

Baca juga: Bakal Dibangun 6 Lantai, Pemkot Juga Siapkan RTH di Pasar Pagi Samarinda

Proyek revitalisasi Pasar Pagi semula direncanakan memiliki lima lantai, namun saat ini ditambah menjadi tujuh lantai.

Hal ini membuat anggaran pembangunan membengkak hingga mencapai Rp 462 miliar. 

“Kami menambah lantai ke atas, jadi totalnya ada tujuh lantai. Pak Wali mengarahkan percepatan pembangunan, tapi tetap dengan standar yang baik. Kami tidak menggunakan cor biasa, melainkan material baja untuk menjaga kualitas. Maka biaya menjadi lebih besar,” tutur Marnabas.

Lanjutnya, revitalisasi ini juga melibatkan penguatan fondasi karena ebelumnya, terdapat tiga aliran anak sungai di bawah bangunan lama Pasar Pagi.

Sehingga pada saat pihak teknis ingin memasang pancang bangunan, cukup terkendala dikarenakan adanya fondasi bangunan lama yang berlapis.

“Fondasi cakar ayam sampai dipasang tiga kali. Kami komitmen memastikan kualitas konstruksi ini,” tambah Marnabas.  

Selama proses pembangunan, para pedagang yang direlokasi ke Mall SGS tidak dikenakan biaya sewa.

Pemkot menanggung seluruh biaya tersebut hingga mereka kembali ke Pasar Pagi yang baru. 

“Selama mereka belum pindah mereka tetap gratis di sana, dan biaya sewa itu urusan pemerintah,” tegasnya.

Marnabas menegaskan, alokasi tempat di pasar baru akan memprioritaskan pedagang aktif yang sudah terdata. 

“Kalau yang tidak aktif atau tidak memiliki SKTUB (Surat Keterangan Tempat Usaha dan Berdagang), kemungkinan tidak kami berikan tempat. Kami prioritaskan yang aktif,” ujarnya.  

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved