Berita Nasional Terkini

Hasil Riset Dampak PPN 12 Persen, Pengeluaran Gen Z Bakal Membengkak hingga Rp 1,74 juta per Bulan

Hasil riset dampak PPN 12 persen, pengeluaran Generasi Z atau Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan. Simak selengkapnya.

Editor: Amalia Husnul A
Freepik designed by storyset
DAMPAK PPN 12 PERSEN - Ilustrasi Generasi Z. Hasil riset dampak PPN 12 persen, pengeluaran Generasi Z atau Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan. Simak selengkapnya. 

Menurut pemberitaan Kompas.com, Center of Economic and Law Studies (CELIOS) meriset, pengeluaran Gen Z bakal membengkak hingga Rp 1,74 juta per bulan akibat kenaikan PPN di 2025 yang membuat harga barang dan jasa ikut naik.

Hitungan tersebut didapat dari perkiraan kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi Gen Z setelah kenaikan PPN, seperti tiket konser, berlangganan Spotify dan Netflix, kuota internet, layanan pesan makanan online, dan membership gym.

Dalam laporannya, seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, CELIOS menjabarkan harga tiket akan bertambah sekitar Rp 112.000 dan membership gym juga akan bertambah Rp 30.000 setelah kenaikan PPN menjadi 12 persen.

Kemudian biaya langganan Spotify juga akan meningkat Rp 5.224 per bulan dari semula Rp 57.465 menjadi Rp 62.689.

Belum lagi harga barang dan jasa untuk kebutuhan sehari-hari juga akan terdampak kenaikan PPN, seperti mi instan diperkirakan akan meningkat harganya dari Rp 52.800 menjadi Rp 57.600 per bulan atau naik Rp 4.800 per bulan.

Pengeluaran untuk alat mandi, snack, air minum dalam kemasan, baju, dan alas kaki masing-masing diperkirakan akan naik sebesar Rp 12.000, Rp 7.200, Rp 36.000, Rp 17.088, dan Rp 10.063 per bulan.

Biaya jasa bengkel motor, jasa perawatan kecantikan, dan jasa pangkas rambut juga akan naik masing-masing sebesar Rp 39.000, Rp 120.000, dan Rp 16.800 per bulan.

Baca juga: Tak Sebanding dengan UMP 2025, Daftar 5 Dampak Kenaikan PPN 12 Persen yang akan Dirasakan Masyarakat

Petisi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen Tembus 121 Ribu Lebih

Sementara itu, dikutip TribunKaltim.co dari laman Change.org, petisi tolak kenaikan PPN 12 persen tersebut dibuat oleh akun Bareng Warga pada 19 November 2024.

Hingga Kamis (19/12/2024) pukul 16.00 WIB, petisi berjudul "Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!" itu sudah ditandatangani 121.570. orang.

Link petisi tolak PPN 12 persen >>>

Dalam alasannya, akun tersebut menyebut bahwa kenaikan PPN bakal semakin menyulitkan hidup masyarakat karena harga berbagai kebutuhan akan naik.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, padahal, keadaan ekonomi belum membaik sejak dihantam pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024, pengangguran terbuka masih sekitar 4,91 juta orang.

Dari 144,64 juta orang yang bekerja, sebagian besar atau 57,94 persen bekerja di sektor informal.

Masih berdasarkan data BPS, sejak tahun 2020 rata-rata upah pekerja semakin mendekati rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved