Berita Bontang Terkini

Nelayan Hilang Dihantam Badai di Laut Bontang, Dua Hari Berlalu Kini Masih Dicari Tim Gabungan

Pencarian terhadap Gapar (59), seorang nelayan asal Kelurahan Gunung Elai, Kota Bontang yang hilang di perairan Bontang

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
HO/BPBD Bontang
NELAYAN BONTANG HILANG - Tim BPBD Kota Bontang menyisir lokasi hilang pemancing di perairan Bontang, Kalimantan Timur pada Sabtu malam lalu, 22 Desember 2024. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Bontang, Eko Mashudi, mengungkapkan pihaknya bersama Basarnas dan Polairud sudah melakukan penyisiran sejak kejadian dilaporkan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Pencarian terhadap Gapar (59), seorang nelayan asal Kelurahan Gunung Elai, Kota Bontang yang hilang di perairan Bontang, masih terus dilakukan hingga kini.

Saat ini tim gabungan belum berhasil menemukan korban yang dinyatakan hilang sejak kapalnya tenggelam dihantam badai, Sabtu 21 Desember 2024 malam.

Laporannya, kejadian kecelakaan ini di perairan Rig Kerindingan dan Rig Segajah, sekitar 20 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Limau, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Bontang, Eko Mashudi, mengungkapkan pihaknya bersama Basarnas dan Polairud sudah melakukan penyisiran sejak kejadian dilaporkan.

Baca juga: Tim SAR Samarinda Hampir Tenggelam Terlilit Senar Pancing Saat Cari Korban Tenggelam di Karang Mumus

Namun, hasilnya belum sesuai harapan.

“Kami sudah melakukan pencarian di sekitar lokasi yang disebutkan korban selamat. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” ujar Eko saat dihubungi TribunKaltim.co, Senin (23/12/2024).

Eko menambahkan, pencarian akan kembali dilanjutkan hari ini dengan memperluas area penyisiran.

Ia menyebut kondisi cuaca menjadi salah satu tantangan dalam upaya pencarian ini.

“Kita akan maksimalkan pencarian hari ini. Semoga cuaca bersahabat sehingga tim bisa bergerak lebih leluasa,” katanya.

Dalam musibah ini, selain Gapar yang hilang, seorang pemancing lainnya, Nardi (57), warga RT 18 Kelurahan Tanjung Laut Indah, ditemukan meninggal dunia.

Sementara itu, Kukuh Joko Purnomo (57), rekan mereka, berhasil selamat dan menjadi saksi kunci lokasi terakhir kapal mereka tenggelam.

Baca juga: 7 Nelayan Bontang Ditemukan Selamat Setelah Diterjang Badai di Perairan Donggala

Saat ditanya mengenai langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang, Eko hanya bisa mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati.

“Kami tidak bisa melarang mereka melaut. Tapi kami harap mereka lebih memperhatikan keselamatan, terutama saat cuaca buruk seperti ini,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved