Tahun Baru 2025

Apa Itu No Buy Challenge 2025? Viral Jelang Tahun Baru, Berkaitan dengan PPN 12 Persen

No Buy Challenge 2025, mendadak viral jelang pergantian tahun baru. Video No Buy Challenge 2025 pun viral di media sosial, terutama di TikTok.

Freepik
No Buy Challenge 2025. Benarkah No Buy Challenge 2025, ada kaitannya dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen? 

TRIBUNKALTIM.CO - No Buy Challenge 2025, mendadak viral jelang pergantian tahun baru.

Video No Buy Challenge 2025 pun viral di media sosial, terutama di TikTok.

Lantas, apa sebenarnya No Buy Challenge 2025?

Benarkah No Buy Challenge 2025, ada kaitannya dengan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen?

Baca juga: Antisipasi Konvoi dan Pesta Miras, Polres PPU Lakukan Pengamanan Ketat pada Malam Tahun Baru 2025

Baca juga: 4 Kecelakaan Pesawat dan Penyebabnya Jelang Tahun Baru 2025, Azerbaijan hingga Jeju Air

No Buy Challenge adalah sebuah gerakan yang muncul dengan tujuan mengurangi konsumsi berlebihan dan mendorong gaya hidup minimalis.

Tren ini mengajak masyarakat untuk tidak membeli barang non-esensial sepanjang tahun 2025.

Misalnya, beberapa warganet berencana mengurangi pembelian pakaian, parfum, atau kopi harian sepanjang 2025.

Meski terlihat sederhana, challenge ini dapat memberikan dampak yang signifikan.

Baca juga: Apakah Tanggal 31 Desember 2024 Libur? Cek Libur Tahun Baru 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri

Mulai dari perubahan pola pikir hingga peningkatan kualitas hidup orang-orang yang terlibat, termasuk mengatur keuangan.

“Kita diajarkan menghemat uang untuk hal yang enggak penting, mengurangi konsumsi berlebihan, dan lebih memperhatikan kebiasaan belanja kita yang sebelumnya tidak menjadi perhatian utama,” ujar Psikolog, Meity Arianty, STP., M.Psi. kepada Kompas.com, Senin (30/12/2024).

Di era media sosial ini, kita seringkali mudah dipengaruhi oleh apa yang menjadi minat masyarakat luas.

Hal ini menimbulkan sifat FOMO atau Fear of Missing Out yang mendorong perilaku impulsif dalam mengeluarkan uang.

Baca juga: Apakah Tanggal 31 Desember 2024 Libur? Cek Libur Tahun Baru 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri

“Harus diakui bahwa kita seringkali membeli sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan atau belum dibutuhkan,” ujarnya.

Sehingga dengan adanya tren ini, masyarakat akan lebih "melek finansial", yang berarti lebih cerdas dalam mengelola keuangan.

Namun, menjadi melek finansial bukan berarti harus menyiksa diri dengan melakukan penghematan yang berlebihan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved