Berita Kutim Terkini

3 Kendala dalam Pembangunan Drainase dan Tempat Pemakaman Umum di 18 Kecamatan Kutim 

3 kendala dalam proses pembangunan drainase dan Tempat Pemakaman Umum di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur.

Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
Kolase TribunKaltim.co
Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kutai Timur terus menggalakkan berbagai program sepanjang tahun 2024. Mulai dari rehabilitasi kawasan kumuh, pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan jalan, serta drainase lingkungan, hingga pembangunan Tempat Pemakaman Umum 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Berikut ini penjelasan mengenai 3 kendala dalam proses pembangunan drainase dan Tempat Pemakaman Umum di 18 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur

Dijelaskan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kutai Timur terus menggalakkan berbagai program sepanjang tahun 2024. 

Mulai dari rehabilitasi kawasan kumuh, pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pembangunan jalan, serta drainase lingkungan, hingga pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU). 

Kepala Disperkim Kutai Timur, Ahmad Lip Makrup mengatakan, realisasi keseluruhan program tersebut ditargetkan mencapai 80 persen di penghujung tahun 2024. 

Baca juga: Solusi Atasi Banjir di Berau Kaltim, RT 06 Dumaring Dibangun Drainase

"Sampai saat ini, sudah semua. Hanya tinggal jalan dan drainase lingkungan yang belum karena jumlahnya banyak," katanya, Senin (30/12/2024). 

Ia membeberkan, pembangunan TPU dan Drainase juga terfokus di 18 kecamatan Kutai Timur, terutama di wilayah Sangatta Utara dan  Sangatta Selatan.

Meski begitu, kata dia, sederet pembangunan tersebut sempat mengalami tiga kendala, yakni:

  • Kendala cuaca;
  • Kendala keterbatasan;
  • dan keterlambatan material. 

Hal ini disebabkan belum adanya pelabuhan khusus untuk bongkar muat dan mengangkut material untuk segera sampai di lokasi pembangunan. 

Baca juga: Terkendala Kerusakan Pipa, Proyek Drainase Untung Suropati-Slamet Riyadi Samarinda Ditunda Sementara

Ia menambahkan, material pembangunan tersebut dikirim dari Palu, Sulawesi Tengah, melalui Kota Bontang. 

"Kendala kami di cuaca dan kebutuhan material yang terbatas karena belum ada pelabuhan. Jadi sempat beberapa kali mengalami keterlambatan," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved