Berita Kutim Terkini

Kesal karena Ditagih Utang, Pria di Kongbeng Kutim Bunuh dan Rampok Mantan Bosnya

Polres Kutim berhasil menangkap pelaku dan mengungkap motif pembunuhan tersebut dikarenakan utang piutang dan sakit hati

|
Penulis: Ardiana | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
Press Release Satreskrim Polres Kutim di Aula Polres Kutai Timur terkait kasus pembunuhan di Kongbeng, Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Seorang pria ditemukan tewas di kediamannya dengan kondisi mengenaskan di wilayah Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur. 

Polres Kutim berhasil menangkap pelaku dan mengungkap motif pembunuhan tersebut dikarenakan utang piutang dan sakit hati dari seorang residivis dengan kasus serupa. 

Saat itu, Senin (23/12/2024), pelapor menghubungi salah seorang saksi, AN untuk menanyakan kabar korban yang tak bisa dihubungi.

Ia juga meminta AN memeriksa rumah korban untuk memastikan keberadaannya. 

Saat para saksi mendatangi rumah tersebut, keadaan rumah terlihat gelap gulita.

Baca juga: Jumlah Personel Polres Kutim hingga Akhir Tahun 2024 Capai 617 Anggota 

Mereka masuk ke rumah tersebut melalui pintu belakang, dan mendapati korban berinisial RW telah tergeletak di atas tilam kamarnya.

Kondisi RW sudah tak bernyawa dengan luka bacok di bagian wajah dan kepala. 

"Mendapati kondisi tersebut saksi tadi langsung keluar dari rumah korban dan langsung memberitahukan kepada pihak pelapor. Selanjutnya pelapor menghubungi pihak berwajib," ungkap Kapolres Kutai Timur, AKBP Chandra Hermawan saat konferensi pers di Auditorium Polres Kutim, Kamis (2/1/2025). 

Ia membeberkan, pembunuhan ini terjadi akibat perasaan sakit hati dari pelaku yang memiliki utang pada korban.

"Jadi motif antara pelaku dan korban ini adalah masalah utang piutang di mana pelaku sakit hati kepada korban karena ditagih utang

"Mungkin terjadi percekcokan di sana dan sakit hati, sehingga pelaku mengambil parang dan menebas korban," ungkapnya. 

Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku mengambil kartu ATM milik korban untuk digunakan dalam pelariannya. 

"Pelaku pernah bekerja dengan korban, bahkan merupakan salah satu orang kepercayaan korban, sehingga sering diberikan ATM untuk mengambil uang. Pelaku mengetahui PIN ATM tersebut," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved