Berita Balikpapan Terkini
Kecelakaan Lalu Lintas yang Melibatkan Mobil Barang di Kaltim Melonjak 400 Persen pada Tahun 2024
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil barang di Kalimantan Timur melonjak 400 persen pada tahun 2024.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) membeberkan hasil pelaksanaan Operasi Lilin Mahakam 2024 yang berlangsung pada 23 Desember 2024-2 Januari 2025.
Tercatat adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Wadirlantas Polda Kaltim, AKBP Roni Mustofa, operasi ini berjalan aman dan lancar serta menunjukkan hasil positif.
Pada tahun 2023, jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 250 unit.
Angka ini menurun menjadi 206 unit pada tahun 2024, menunjukkan penurunan sebesar 44 unit atau 22 persen.
"Penurunan ini terutama terjadi pada sepeda motor dan mobil penumpang, meskipun beberapa jenis kendaraan lain justru mencatatkan peningkatan," ujar AKBP Roni, Jumat (3/12/2024).
Baca juga: Catatan Akhir Tahun Polda Kaltim, Inilah Daftar Keberhasilan Penegakan Hukum Sepanjang Tahun 2024
Adapun sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan.
Namun, jumlahnya menurun dari 181 unit pada 2023 menjadi 106 unit pada 2024, berkurang sebanyak 75 unit atau 42 persen.
"Mobil penumpang juga mengalami penurunan signifikan dari 38 unit pada 2023 menjadi 18 unit pada 2024, turun sebanyak 20 unit atau 53 persen," papar Roni.
Kemudian bus mencatatkan penurunan kecil, dari 6 unit pada 2023 menjadi 3 unit pada 2024 atau 50 persen.
Namun, terdapat peningkatan signifikan pada jenis kendaraan tertentu.
"Mobil barang mencatatkan kenaikan dari 17 unit pada 2023 menjadi 68 unit pada 2024, naik sebesar 51 unit atau 400 persen," paparnya.
Baca juga: Polda Kaltim Berhasil Bongkar 1.350 Kasus Narkoba dan Tindak Pidana Pencucian Uang Rp 8,7 Miliar
Selain itu, kendaraan khusus juga meningkat dari 8 unit menjadi 11 unit, bertambah 3 unit atau 37 persen
AKBP Roni Mustofa menekankan bahwa meskipun terjadi penurunan angka keseluruhan, lonjakan keterlibatan mobil barang dalam kecelakaan menjadi perhatian serius.
“Kami melihat adanya tren yang memerlukan evaluasi lebih lanjut, khususnya terkait mobil barang. Peningkatan hingga 400 persen ini menunjukkan adanya tantangan baru dalam menjaga keselamatan lalu lintas,” tandas Roni. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.