Tribun Kaltim Hari Ini

Kasus Leptospirosis Meningkat, DKK Balikpapan Imbau Masyarakat Tingkatkan Kebersihan

Kasus leptospirosis meningkat, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan.

Penulis: Martinus Wikan | Editor: Diah Anggraeni
Tribunnews.com
Leptospirosis adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang berasal dari urine tikus. Kasus leptospirosis meningkat, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Penyebaran penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dari urine tikus, kini menjadi perhatian serius di Kota Balikpapan

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat lonjakan kasus penyakit ini dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya ancaman kesehatan yang harus diwaspadai, terutama bagi keluarga dengan anak kecil.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah sebagai langkah utama pencegahan.

"Anak-anak, khususnya yang masih merangkak atau bermain di lantai, memiliki risiko tinggi terpapar bakteri leptospirosis. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan rumah, terutama area yang sering disentuh anak kecil. Kebiasaan sederhana ini dapat mencegah penyebaran leptospirosis," jelasnya, Sabtu (4/1).

Baca juga: Hari Kesehatan Nasional ke-60, DKK Balikpapan Gencarkan Edukasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular

DKK Balikpapan telah melakukan berbagai langkah preventif, termasuk penangkapan tikus di sejumlah wilayah.

Tikus-tikus tersebut kemudian diperiksa di laboratorium, dan hasilnya menunjukkan beberapa tikus positif membawa bakteri leptospirosis.

Temuan ini mengonfirmasi ancaman nyata penyebaran penyakit tersebut di tengah masyarakat.

“Kami terus memantau dan melakukan langkah preventif untuk mencegah penyebaran penyakit ini, termasuk edukasi kepada masyarakat,” tambah Alwiati. 

Ia juga mengungkapkan bahwa DKK Balikpapan secara aktif menggelar kampanye kebersihan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran warga.

Alwiati menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola limbah rumah tangga

“Kami butuh kerja sama semua pihak, karena pencegahan penyakit ini memerlukan peran aktif masyarakat. Jangan biarkan lingkungan menjadi tempat berkembangnya tikus pembawa penyakit,” tegasnya.

Baca juga: Usulkan Revisi Perda KSTR, DKK Balikpapan Gelar Konsultasi Publik

DKK Balikpapan juga berencana memperluas edukasi kepada masyarakat melalui media sosial, penyuluhan langsung, dan kerja sama dengan RT setempat.

Harapannya, langkah-langkah ini dapat menekan angka penyebaran leptospirosis dan melindungi warga, terutama anak-anak, dari ancaman penyakit ini.

"Dengan meningkatnya kasus leptospirosis, masyarakat diimbau untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, atau gejala lainnya yang mencurigakan,"pungkasnya. (znl)

Langkah Sederhana untuk Pencegahan

1. Membersihkan lantai secara rutin, terutama area yang sering digunakan anak-anak.

2. Menutup rapat makanan dan minuman untuk menghindari kontaminasi.

3. Memasang perangkap tikus di area rumah.

4. Memastikan rumah bebas dari sarang tikus, termasuk membersihkan tumpukan barang yang tidak terpakai. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved