Berita Nasional Terkini

Update Kasus Bos Rental Ditembak, Kronologi dan Nasib Kapolsek Cinangka, Terkuak Peran Oknum TNI AL

Update kasus bos rental ditembak, kronologi penembakan dan nasib Kapolsek Cinangka kini, tampang pelaku hingga peran oknum anggota TNI AL. 

Editor: Doan Pardede
Dok Polres Cilegon
BOS RENTAL DITEMBAK - Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan. Inilah update kasus bos rental ditembak, kronologi penembakan dan nasib Kapolsek Cinangka kini, tampang pelaku hingga peran oknum anggota TNI AL.  

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah update kasus bos rental ditembak, kronologi penembakan dan nasib Kapolsek Cinangka kini, tampang pelaku hingga peran oknum anggota TNI AL. 

Sederet fakta baru terkuak dari kasus kasus bos rental ditembak, salah satunya soal nasib Kapolsek Cinangka AKP Asep Kurniawan dan alasannya menolak mendampingi bos rental mobil yang tewas ditembak di rest area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025). 

Penembakan Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil, di Tol Tangerang-Merak pada 2 januari 2025 masih diusut oleh polisi.

Salah satunya adalah memeriksa Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan. 

Baca juga: Detik-detik Bos Rental Mobil Tewas Ditembak Oknum TNI AL di Rest Area, Pelaku: Siapa Lo,Saya Anggota

Asep diperiksa karena menolak memberi bantuan berupa pendampingan saat dimintai korban.

Pendampingan dari pihak kepolisian sangat penting, sebab mungkin saja jika AKP Asep mau mendampingi korban, Ilyas Abdurahman masih terhindar dari treagedi penembakan. 

Dituding tak mau memberikan pendampingan, Asep pun memberikan klarifikasi. 

Ia menyebut tak benar menolak permintaan pendampingan terhadap korban.

Bahkan, Asep sempat menawarkan kepada korban untuk membuat laporan polisi agar jajarannya dapat bertindak.

"Meluruskan berita yang viral terkait dengan dugaan adanya penolakan permintaan atau permohonan pendampingan masyarakat yang ingin melakukan penarikan satu unit kendaraan di Polsek Cinangka, Polres Cilegon." ucap Asep, dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram Humas Polsek Cinangka, Jumat (3/1/2025).

Asep menjelaskan bahwa korban bersama rombongannya mendatangi Polsek Cinangka pada Kamis sekitar pukul 03.00.

"Perlu saya jelaskan bahwa Polsek Cinangka pada tanggal 2 Januari 2025, sekira jam 03.00 WIB, kedatangan satu unit mobil minibus yang berisikan kurang lebih 6-7 orang pria dewasa," 

BOS RENTAL DITEMBAK - Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025).
BOS RENTAL DITEMBAK - Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). Inilah update kasus bos rental ditembak, kronologi penembakan dan nasib Kapolsek Cinangka kini, tampang pelaku hingga peran oknum anggota TNI AL.(Kompas.com/ Acep Nazmudin)

"Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyatakan bahwa itu dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud untuk meminta pendampingan untuk melakukan penarikan satu unit kendaraan mobil di Cinangka," ungkap Asep.

Asep mengungkap korban mengaku telah mengikuti mobil pelaku dari wilayah Pandeglang dan memutar sampai ke arah Cilegon, Banten.

Hingga saat berada di Cinangka, korban pun memilih untuk meminta bantuan Polsek Cinangka untuk mendampinginya.

Saat di kantor polisi, Asep menyebut personelnya bermaksud untuk menanyakan legalitas atau identitas kendaraan dan menyangkut hal atau masalah apa.

Tetapi saat hal tersebut ditanyakan, lanjut Asep, korban dan rombongannya sedang terburu-buru sehingga tak sempat menunjukkan surat atau dokumen kelengkapan mobil yang hendak ditarik.

"Ketika itu ditanyakan, rupanya yang bersangkutan memburu waktu atau tergesa-gesa sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta oleh petugas." terangnya.

Menurut Asep, keterangan dan dokumen pelengkap kendaraan korban dibutuhkan sebagai dasar tindakan kepolisian agar menghindari dan meminimalisir pelanggaran hukum.

"Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permintaan atau permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan, namun kami juga tidak mau melanggar aturan atau melanggar hukum karena ini berkenaan dengan upaya paksa." paparnya.

Asep mengaku pihaknya sudah menawarkan kepada korban untuk membuat laporan kepolisian.

"Saat itu ditawarkan oleh anggota kita kepada yang bersangkutan untuk membuat laporan polisi sebagai dasar untuk melaksanakan penarikan mobil tersebut," 

"Namun demikian saat itu yang bersangkutan tergesa-gesa sehingga akhirnya lanjut keluar lagi dari Polsek Cinangka untuk melanjutkan perjalanan,"  katanya.

Asep pun kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak bermaksud menolak permintaan pendampingan dari korban.

"Tidak ada penolakan permohonan pendampingan dari yang bersangkutan." ucapnya. 

Baca juga: 5 Fakta Bos Rental Mobil Tewas Ditembak di Tangerang: Ngaku TNI hingga Ajat Sudrajat Pakai KTP Palsu

Kekecewaan Pihak Keluarga Korban

Sementara anak bos rental mobil, Rizky Agam S, mengaku kecewa terhadap AKP Asep.

"Ini sangat berat ya buat diomongin. Jadi kami itu minta pertolongan ke Polsek Cinangka untuk mendampingi saya, padahal mobil tersebut hanya berjarak 200 meter kurang lebih dari Polsek itu," kata Rizky di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025) malam.

Rizky mengaku pihaknya sengaja meminta pendampingan ke Polsek Cinangka karena mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.

"Jadi petugas yang piket pada malam hari itu sudah telepon juga ke Kapolsek Cinangka, tapi tetap dari kapolseknya tidak bersedia untuk menemani kami mengambil mobil tersebut," terangnya, seperti dilansir WartaKotalive.com di artikel berjudul Kapolsek Cinangka AKP Asep Bantah Tolak Dampingi Bos Rental Mobil, Sekarang Diperiksa Propam.

Akibatnya, dua korban tertembak. Satu korban, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, sementara korban lainnya, R (59), mengalami luka tembak di bagian tangan. 

Adapun Rizky mengaku telah menunjukkan bukti kepemilikan mobil yang dicuri oleh penyewa, saat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka.

Tetapi laporan mereka tetap ditolak hingga membuat ayah Rizky, Ilyas Abdurrahman tewas ditembak saat berusaha merebut mobil dari komplotan penggelapan mobil.

"Kami dikira pihak leasing, padahal kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu," aku Rizky.

Rizky mengaku sangat kecewa penolakan pendampingan yang disampaikan Polsek Cinangka itu. Padahal pihakanya sudah menunjukan bukti bahwa bukan dari leasing.

Rizky mengatakan bahwa pendampingan itu diminta karena ia mengetahui bahwa pelaku membawa senjata api.

Kapolsek Cinangka Diperiksa Propam

Propam Polres Cilegon, Polda Banten, kini sedang memeriksa Asep bersama sejumlah anggotanya.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan penolakan pendampingan terhadap korban penembakan yang terjadi di rest area Tol Tangerang-Merak di KM 45 arah Jakarta pada Kamis pagi.

"Iya, (Kapolsek dan Anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan," ujar Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat.

Dalam penembakan tersebut, diketahui pemilik rental mobil berinisial IA (48) tewas setelah ditembak di depan minimarket rest area.

Kasus penembakan di rest area Tol Tangerang-Merak terjadi ketika korban bersama tujuh temannya melacak Honda Brio miliknya yang disewakan kepada orang lain. 

Baca juga: Viral Disebut Kampung Maling di Google Maps, 6 Fakta Sukolilo Pati, Disorot usai Bos Rental Tewas

Polisi Tangkap Ajat Supriatna dan Penadah Mobil Rental Berinisial IM

Selain menangkap Ajat Supriatna, pihak kepolisian juga berhasil meringkus penadah mobil rental berinisial IM.

IM diduga hendak menampung mobil milik Ilyas Abdurrahman, seorang pemilik rental mobil.

Ajat Supriatna diketahui dijanjikan imbalan sebesar Rp 5 juta oleh IM jika berhasil membawa kabur mobil rental yang dicurinya.

Namun, sebelum menerima uang tersebut, Ajat sudah lebih dulu ditangkap oleh pihak berwajib.

Ajat Supriatna ditangkap di rumah saudaranya yang terletak di Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Jumat (3/1/2025).

Berdasarkan hasil penyelidikan, Ajat merupakan orang pertama yang menyewa mobil milik Ilyas sebelum kendaraan itu dilaporkan hilang.

"Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan dalam mencari mobil," ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, seperti dikutip dari Kompas.id.

Setelah penangkapan, Ajat Supriatna langsung digelandang ke Polresta Tangerang untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. 

Sementara, penangkapan terhadap oknum TNI AL dibenarkan oleh Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.

Dia berjanji pihaknya bakal menindak oknum tersebut jika terbukti bersalah.

"Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku," tegas Jenderal Agus.

Kronologi Penembakan

Peristiwa nahas itu berawal ketika pihak rental milik Ilyas curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS.

Adapun sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu (1/1/2025).

Sebenarnya, Ajat menyewa mobil tersebut selama tiga hari dari Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (2/1/2025).

Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut.

Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.

"Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.

Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya.

Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.

"Dia bilang, 'Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,' sambil nodong senjata," ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.

Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban.

"Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang," kata Agam.

Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.

Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.

Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain.

"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata Agam, seperti dilansir Tribun Jakarta di artikel berjudul "Tembak Bos Rental, Terkuak Peran Oknum TNI AL: Ternyata Beli Mobil dari Ajat Supriatna Rp 40 Juta".

Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.

"Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya," ujarnya.

Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.

"Saya menolong Pak R, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam.

Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. 

Sementara itu, R yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.

Itulah tadi update kasus bos rental ditembak, kronologi penembakan dan nasib Kapolsek Cinangka kini, tampang pelaku hingga peran oknum anggota TNI AL. 

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved