Berita Kaltim Terkini

Buntut Tarif Air Naik, Mahasiswa Berau di Samarinda Kritik Perumda Batiwakkal di Kantor Gubernur

Buntut kenaikan tarif air yang mencekik, mahasiswa asal Berau di Samarinda demo Perumda Batiwakkal di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/1/2025).

|
Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Rita Lavenia
KRITIK TARIF AIR DI BERAU - Puluhan karangan bunga yang merupakan aspirasi masyarakat di Berau terkait kenaikan tarif air yang mencekik yang memenuhi Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (6/1/2025). Buntut kenaikan tarif air yang mencekik, mahasiswa asal Berau di Samarinda demo Perumdam Battiwakkal di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/1/2025). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kenaikan tarif air di Berau berbuntut panjang, hari ini Senin (6/1/2025) sejumlah mahasiswa asal Berau menggelar aksi di kantor Gubernur Kaltim, Samarinda

Sejumlah simpatisan yang tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda ini menyampaikan kritiknya terhadap Perumda Batiwakkal atau PDAM Berau yang menaikkan tarif air di kantor Gubernur Kaltim.

Selain menyampaikan orasi terkait kritik pada Perumda Batiwakkal atau PDAM Berau, sejumlah karangan bunga berisi keluhan dan aspirasi masyarakat Berau akibat kenaikan tarif air yang mencekik ini juga memenuhi pintu masuk Kantor Gubernur Kaltim

Dari pantauan TribunKaltim.co, sedikitnya ada 35 karangan bunga tersebut berisi kritik, aspirasi dan keluhan masyarakat Kabupaten Berau yang saat ini mengeluhkan tingginya tarif air bersih.

Baca juga: Ketua DPRD Berau Akui tak Dilibatkan Penyesuaian Tarif Air Bersih Perumdam Batiwakkal

Dalam orasinya simpatisan yang tergabung dalam Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) Samarinda tersebut menyoroti kenaikan tarif air bersih sejak Desember 2024 yang dinilai tidak sesuai ketentuan dan mencekik masyarakat Batiwakkal.

"Bayangkan sebelumnya bayar cuma Rp200 ribu, tiba-tiba Rp500rb. Bahkan ada yang Rp 2-4 juta lebih. Apa masuk akal?" Kata Oki, Koordinator Lapangan (Korlap Aksi. 

Kenaikan tarif air bersih yang disampaikan langsung oleh pihak Perumdam Battiwakkal juga mereka soroti.

Sebab, keabsahan Surat Lampiran II Keputusan Bupati Nomor 705 Tahun 2024 Tentang Penetapan Tarif Air Minun pada Perusahaan Umum Daerah Air Minun Batiwakkal Berau Tahun 2024-2025 perlu dipertanyakan. 

Pasalnya, SK tersebut ditandatangani langsung oleh Bupati Sri Juniarsi Mas pada 29 September 2024.

"Sementara beliau cuti kampanye sejak 22 September 2024. Sementara saat dikonfirmasi beliau juga tidak merasa pernah tanda tangan. Jelas ini maladministrasi," tegas Oki.

Dengan segala tanya dan membawa keresahan masyarakst Berau, dalam orasi ini KPMKB menuntut tiga hal.

KRITIK TARIF AIR DI BERAU - Puluhan karangan bunga yang merupakan aspirasi masyarakat di Berau terkait kenaikan tarif air yang mencekik yang memenuhi Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (6/1/2025). Buntut kenaikan tarif air yang mencekik, mahasiswa asal Berau di Samarinda demo Perumdam Battiwakkal di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/1/2025)
KRITIK TARIF AIR DI BERAU - Puluhan karangan bunga yang merupakan aspirasi masyarakat di Berau terkait kenaikan tarif air yang mencekik yang memenuhi Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, Senin (6/1/2025). Buntut kenaikan tarif air yang mencekik, mahasiswa asal Berau di Samarinda demo Perumdam Battiwakkal di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/1/2025) (TribunKaltim.co/Rita Lavenia)
  • Pertama, mendesak Pj Gubernur Kaltim untuk berkoordinasi dengan Bupati Berau agar segera mencopot dirut PDAM Batiwakkal.
  • Kedua, mendesak Pj Gubernur Kaltim untuk berkoordinasi dengan Ombudsman Kalimantan Timur untuk memeriksa keabsahaan surat lampiran II keputusan bupati terkait
    kenaikan tarif air PDAM Batiwakkal yang ditanda tangani di masa cuti yang diduga maladministrasi untuk di proses hukum.
  • Ketiga, mendesak Pj Gubernur Kaltim untuk berkoordinasi dengan Kejati Kaltim untuk mengusut dugaan korupsi di lingkungan PDAM.

Baca juga: Penyesuaian Tarif Perumda Air Minum Batiwakkal Berau Dilakukan Tahun Ini, Tidak Semua Golongan

"Kami memberi waktu tiga hari. Kalau tidak ada tanggapan, kami akan membawa karangan bunga kritikan dan massa yang lebih banyak lagi," tegas Oki.

Kurang lebih 1 jam berorasi, para mahasiswa ini akhirnya ditemui langsung oleh Kabag Kerja Sama Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kaltim, Agung Masuprianggono.

Ia mengatakan aspirasi para mahasiswa telah didengarkan untuk segera disampaikan kepada pimpinan.

Agung MS mengatakan bahwa pemprov baru mengetahui adanya persoalan tersebut di hari penyampaian aspirasi ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved