Ibu Kota Negara
Pemerintah Pastikan Nihil APBN Buat Proyek Taksi Terbang IKN Nusantara Kaltim, Cek Penjelasan OIKN
Pemerintah memastikan nihil APBN buat proyek taksi terbang IKN Nusantara di Kaltim. Cek penjelasan OIKN
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah memastikan nihil APBN buat proyek taksi terbang IKN Nusantara di Kaltim.
Cek penjelasan OIKN soal pengembangan moda transportasi cerdas udara di IKN Nusantara.
Ya, Taksi terbang direncanakan menjadi salah satu moda transportasi cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain taksi terbang, terdapat sejumlah moda transportasi lainnya yang telah dilakukan uji coba untuk mendukung mobilitas di IKN.
Belakangan diketahui, uji coba sejumlah moda transportasi di IKN Kaltim ini ternyata sama sekali tidak menggunakan anggaran negara atau APBN.
Baca juga: Catat Jadwalnya! Taksi Terbang Akan Mulai Beroperasi Secara Komersial di IKN Kaltim
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan, tak sepeser pun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan untuk mendanai uji coba atau Proof od Concept (PoC) pendukung mobilitas pintar IKN.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN Tonny Agus Setiono menegaskan hal itu sekaligus menjawab tudingan bahwa dana APBN hilang sia-sia karena PoC TOT buatan CRRC Qingdao Sifang gagal berfungsi secara otonom.
"Tanpa APBN, seluruh biaya ditanggung oleh para pihak yang melaksanakan PoC," ujar Tonny kepada Kompas.com, Minggu (5/1/2025).
Kesepakatan PoC tanpa dana APBN ini tertuang dalam nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
Mulai dari Integrated Command and Control Center (ICCC), platform mobilitas pintar atau smart mobility, trem otonom terpadu (TOT), hingga taksi terbang atau sky taxy.
Bahkan, PoC ICCC saat ini sudah memasuki Tahap II yang mendapat komitmen hibah dari USTDA senilai Rp 7,6 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 119,3 miliar.
Dana hibah ini akan digunakan untuk pembangunan PoC ICCC Tahap II di Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko) Polhukam 3 IKN.
Baca juga: Kapan Taksi Terbang Beroperasi di IKN Kaltim? Saat Ini Masuk Tahap Transfer Teknologi
Dalam komitmen ini, USTDA menggandeng tujuh raksasa teknologi Amerika Serikat meliputi Amazon Web Services, Autodesk, Cisco, Esri, IBM, Honeywell, dan Motorola.
Sementara ICCC Tahap I saat ini masih berada di Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Tahap I.
Kedua adalah PoC platform mobilitas pintar yang dibiayai oleh Sergek Projects Ltd, perusahaan asal Kazakhstan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.