Ibu Kota Negara
Pemerintah Pastikan Nihil APBN Buat Proyek Taksi Terbang IKN Nusantara Kaltim, Cek Penjelasan OIKN
Pemerintah memastikan nihil APBN buat proyek taksi terbang IKN Nusantara di Kaltim. Cek penjelasan OIKN
Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Mereka menggelar PoC mobilitas pintar ini di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (20/3/2024).
Dalam uji coba ini, Sergek membenamkan investasi sekitar 560.000 dolar AS atau ekuivalen Rp 9 miliar.
Dana sebesar ini mencakup software berupa platform yang mencakup ekosistem mobilitas pintar berbasis aplikasi, dan hardware berupa lima buah CCTV yang ditempatkan di titik-titik yang selama ini belum terjangkau Dinas Perhubungan Balikpapan.
Baca juga: Ekonom dari Unmul Samarinda Kritisi Taksi Terbang, Celah Bagi Investor Asing dan Kesenjangan
PoC digelar untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama yang diteken pada 3 September 2023 antara Sergek Projects Ltd dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Pelaksanaan PoC ini bekerjasama dengan Kepolisian Lalu Lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, dan Pemerintah Kota Balikpapan yang akan dilaksanakan hingga April 2024.
Sementara sky taxy menjalani uji terbang di wilayah udara Bandara Aji Pangeran Temenggung (APT) Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, pada Senin (29/7/2024).
Uji terbang sky taxi ini dirintis oleh OIKN bersama dengan Hyundai Motors Company (HMC) dan Korea Aerospace Research Institute (KARI).
PoC berikutnya adalah TOT yang merupakan pabrikan CRRC Qingdao Sifang, China.
TOT ini mulai mengaspal di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sejak Agustus 2024.
Baca juga: Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Sebut Taksi Terbang Dapat Mempersingkat Perjalanan, Harus Didukung
Bahkan, moda transportasi ini menjadi favorit warga saat perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berpusat di Lapangan Istana Negara IKN, pada 17 Agustus 2024 lalu.
Namun, pengujian secara otonom berlangsung sejak 12 September 2024 hingga 22 Oktober 2024 di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dengan dua rute pengujian yang mencakup area di sekitar Kemenko 1–4, serta Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dan Timur.
Dari empat PoC yang trekait dengan pengembangan transformasi hijau dan digital IKN, hanya satu yang gagal memenuhi syarat dan kriteria yang ditetapkan, yakni TOT CRRC Qingdao Sifang.
Ada tiga catatan penting dari hasil temuan tim penilai.
Pertama, TOT CRRC Qingdao Sifang belum bisa berfungsi secara otonom.
Pengemudi masih tetap duduk memegang kemudi (steer) dan selalu bersiap untuk mengambil alih (override) kendali otomatis ke manual.
Baca juga: BREAKING NEWS: Uji Coba Prototype Taksi Terbang Berlangsung di Bandara APT Pranoto Samarinda
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.