Pj Gubernur Kaltim dan Scooterist ke Lahan Tambang Pakai Vespa Listrik, Kampanyekan Green Energy

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan pecinta Vespa (Scooterist) listrik dan klasik turut mengikuti kegiatan menanam padi di lahan eks tambang batu bara Kabupaten Kutai Kartanegara, bersama Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik dan personel Slank, Kamis (9/1/2025). 

Memang, untuk mencapai lokasi penanaman Pj Akmal Malik dan jajaran memilih untuk ber-Vespa bersama para pecinta scooter asal Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tersebut.

Baca juga: Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Personel Slank Tanam Padi di Lahan Bekas Tambang Batu Bara

Meski jalan berlumpur dan licin, Pj Akmal Malik dan puluhan scooterist berhasil mencapai lokasi penanaman setelah menempuh jarak 11 kilometer dari titik kumpul di Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

"Mayoritas memang Vespa listrik. Ini merupakan salah satu kampanye green energy. Kita jangan kalah dengan IKN. Kita tuan rumah, kita juga harus beralih ke energi terbarukan," tegas Akmal Malik.

Sementara itu, Jegglex Scooter (nama panggung), salah satu pecinta Vespa asal Kota Balikpapan mengatakan tertarik ikut sebab ingin memupuk kebersamaan dan menikmati pesta rakyat dalam rangka HUT ke 68 Provinsi Kalimantan Timur.

Ia dan kominitas Vespanya mengaku kesempatan berkendara di jalur tambang ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka.

"Lumayan menantang dan berkesan," ujar pria yang akrab disapa jeglex tersebut.

Mereka sebetulnya merupakan pecinta Vespa Klasik, Namun Jeglex mengatakan mereka tentu harus melakukan penyesuaian dengan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

"Perbedaan Vespa klasik dan listrik ada di rasa. Kalau klasik lebih ada getaran, listrik lebih halus dan senyap.

Enggak masalah karena green energy adalah hal baik yang bisa kita wariskan bagi generasi kita," ujarnya.

Begitupun Achmad Fitriady, pecinta Vespa listrik asal Kabupaten PPU mengatakan riding kali ini sangat menantang dan berkesan.

Selain karena pesta rakyat dan memang diundang secara khusus oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, mereka tertarik ikut sebab penasaran dengan gagasan menanam padi di lahan eks tambang batu bara.

"Apa padinya hitam seperti batu bara atau rasanya gimana, itu bikin kita penasaran," canda Scooterist yang akran disapa Ady Kutu ini.

Bagi Ady gagasan ini terbilang baru dan sangat perlu didukung.

Mengingat dalam ingatan mereka sudah puluhan nyawa melayang di lahan eks tambang Kaltim yang dibiarkan tanpa manfaat positif.

"Kita dengar PT BBE sudah membina petani selama 6 tahun. Padinya berhasil panen dan layak konsumsi, Tentu ini perlu didukung demi ketahanan pangan kita juga," ujar warga PPU ini.

Juga di HUT ke 68 Kaltim ini para Scooterist berharap Benua Etam semakin maju dan ekonomi masyarakatnya terus bertumbuh serta makmur. (*)