Proyek Revitalisasi Citra Niaga Ditarget Rampung Februari, Pemkot Samarinda Siapkan Penataan Lapak

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Kawasan ikonik Kota Samarinda, Citra Niaga kini tampil semakin menarik setelah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. 

Pusat perbelanjaan legendaris ini terus menunjukkan perkembangan signifikan sejak proses pembenahannya dimulai.

Proyek revitalisasi yang telah rampung saat ini, meski menyisakan beberapa catatan, mendapatkan perhatian khusus dari Walikota Samarinda, Andi Harun.

Hal ini, berdasarkan hasil tinjauan kemarin (13/1) bersama jajarannya. 

Baca juga: Walikota Andi Harun akan Libatkan Kejari Samarinda untuk Benahi Pengelolaan Parkir

Orang nomor satu di Samarinda menegaskan pentingnya penataan akhir untuk menjadikan Citra Niaga benar-benar menjadi daya tarik baru bagi masyarakat dan wisatawan.

“Dulu, hampir semua kegiatan bisa dilihat di Citra Niaga, baik yang menginspirasi maupun yang tidak layak.

Namun sekarang kita sudah selektif, Kita tidak ingin ada gangguan bagi pengunjung, seperti premanisme," ungkapnya.

Di samping itu, Andi Harun juga menegaskan pentingnya kebersihan dan penataan lapak yang sebelumnya juga telah ia bahas bersama dengan Kepala Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian. 

"Kami akan membantu para pemilik tenan agar mereka bisa menata jualannya dengan lebih menarik dan memikat pandangan orang luar,” jelas Andi Harun.

Lebih lanjut, Andi Harun memastikan bahwa pihaknya akan mendukung sepenuhnya proses penataan, termasuk biaya yang diperlukan. 

“Intinya, para pemilik lapak akan kita ajak bersama-sama menata Citra Niaga dengan baik, tidak sekadar bagus dari luar, tetapi juga memancarkan aura baru dari luar hingga ke dalam kawasan ini,” tambahnya.

Proyek revitalisasi kawasan ini ditargetkan rampung sepenuhnya pada 17 Februari mendatang, termasuk sarana prasarana dan infrastrukturnya. Namun, Andi Harun juga mencatat adanya genangan air di area tengah kawasan akibat kondisi keramik andesit yang kurang padat.

“Ada genangan air di tengah, kemungkinan karena keramik andesitnya turun. Pemadatannya kurang sehingga saya minta untuk dibongkar ulang. Teknis pemasangan harus disamakan supaya tidak ada lagi genangan,” tegasnya.

Secara keseluruhan, Andi Harun menyatakan puas dengan hasil revitalisasi ini, meskipun penataan tempat berjualan masih menjadi pekerjaan rumah untuk meningkatkan daya tarik kawasan tersebut. 

“Soo far sangat bagus, tinggal penataan untuk tempat berjualan supaya menambah daya tarik kunjungan dan esensi yang ada di Citra Niaga," pungkasnya.(*)