Berita Samarinda Terkini

Pastikan Kelayakan Bangunan, Tim Penilik Bakal Menilai Bangunan Pasar Pagi Samarinda

Pembangunan Pasar Pagi di angka seratus persen, estimasinya diperkirakan bulan Mei mendatang

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari
Ilustrasi revitalisasi Pasar Pagi Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pasar Pagi Samarinda semakin terlihat megah setelah direvitalisasi ulang oleh Pemerintah Kota (Pemkot).

Bahkan saat ini, pemandangan bangunan pasar legendaris yang menjulang tinggi ini sudah bisa terlihat dari Jalan Abul Hasan.

Diketahui, Pemkot Samarinda mengucurkan anggaran kurang lebih Rp 325 miliar untuk mengubahnya menjadi tujuh lantai. Mengingat, bangunan Pasar Pagi sebelumnya belum pernah tersentuh peremajaan.

Proses pembangunan secara fisik saat ini sudah mencapai 96,74 persen.

Hal ini dipastikan oleh Walikota Samarinda Andi Harun pada tinjauannya belum lama ini.

Baca juga: BPBD Samarinda Siagakan Tim, Persiapkan Langkah Antisipasi di Musim Penghujan

"Kalau pembangunan Pasar Pagi di angka seratus persen, estimasinya diperkirakan bulan Mei mendatang.

Tapi kita sudah bisa melihat sebelum bulan Mei, saat fasad selesai, lift selesai, dan lapaknya sudah siap, baru bisa dikatakan selesai sepenuhnya,” ujar Andi Harun.  

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda, Desy Damayanti mengatakan bahwa tahap kedua pembangunan sudah memasuki proses lelang.

Jika pembangunan berjalan sesuai rencana, Pasar Pagi diharapkan dapat mulai digunakan pada bulan Juli 2025 mendatang.

"Pak Walikota menginginkan pasar ini sudah bisa digunakan pada Juli. Proses penilaian kelayakan akan dilakukan setelah bangunan selesai keseluruhan," jelasnya.

Namun sebelumnya, tim penilik bangunan dari Dinas PUPR akan menilai berbagai aspek seperti perencanaan awal, fasilitas, struktur bangunan, AMDAL, dan IPAL.

Meski demikian, Desy memastikan bahwa pondasi bangunan sudah kuat dan sesuai dengan standar perencanaan.

"Tim penilik bangunan nanti hanya menilai sesuai atau tidak, dan mereka hanya menyatakan kepada kami bahwa soal kelayakan bangunan setelah pembangunan sudah selesai keseluruhan," sebut Desy.

Dalam proses revitalisasi sebelumnya, Pemkot menemukan adanya keberadaan anak sungai di bawah bangunan lama Pasar Pagi. Desy menyatakan bahwa nantinya area tersebut akan dikembangkan menjadi taman jika pembebasan empat ruko di sisi Jalan Tumenggung belum selesai. 

"Namun jika itu bisa dibebaskan dalam waktu setahun, maka akan menjadi bangunan tambahan lagi. Ibaratnya kalau belum bisa dipakai akan kami jadikan taman, tapi kalau itu bisa diselesaikan BPKAD akan jadi tambahan bangunan sampai ke posisi jalan," papar Desy.

Terakhir, Desy memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan akses masuk pasar dari dua sisi untuk mengurangi kemacetan kendaraan di sekitar lokasi. 

"Hanya saja kami akan berkoordinasi dulu dengan Dinas Perhubungan (Dishub) saat bangunannya sudah jadi. Supaya menghindari terjadinya menumpuknya kendaraan," pungkasnya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved