Polres Mahulu Prioritas Putra Daerah yang Ingin Masuk Polisi Melalui Jalur Rekrutmen Khusus

TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Polres Mahakam Ulu (Mahulu) terus berupaya memberdayakan potensi lokal dengan membuka jalur rekrutmen khusus untuk pemuda-pemudi wilayah perbatasan, khususnya Long Apari. 

Jalur Bintara Rekrutmen Lokal (Bintara Reklu) memberikan dispensasi tertentu, seperti kriteria tinggi badan dan nilai akademik, guna mempermudah akses bagi putra daerah untuk berkarier di kepolisian.  

Kapolres Mahulu, AKBP Anthony Rybok, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat lokal. 

Baca juga: Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Berkomitmen Terus Melestarikan dan Mengembangkan Kearifan Lokal

“Contohnya, untuk tinggi badan atau nilai akademik, ada dispensasi. Kalau syarat umum minimal nilainya 7, di jalur ini bisa 6,5. Jadi ada sedikit perbedaan untuk mendukung pemuda-pemudi Long Apari,” katanya, Senin (20/1/2025). 

Ia menyebut bahwa setelah lulus pendidikan, personel baru akan kembali ditugaskan sesuai kebutuhan organisasi. 

“Begitu selesai pendidikan di Sepolwan atau Polda, mereka langsung kembali ditugaskan ke sini. Jika nanti ada kebutuhan di Long Apari, mereka akan ditempatkan di sana,” ucapnya.  

Kebijakan ini, menurutnya, sejalan dengan tujuan utama rekrutmen lokal, yakni memprioritaskan anak-anak perbatasan.

“Intinya, jalur Bintara Reklu ini memang diutamakan untuk pemuda-pemudi Long Apari agar mereka bisa berkontribusi langsung di wilayah mereka,” tambahnya.  

Ia juga berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lain di Mahulu. 

“Kami ingin memberi motivasi kepada pemuda di wilayah perbatasan bahwa mereka memiliki peluang besar untuk menjadi bagian dari institusi kepolisian,” tuturnya.  

Dua Lolos Jalur Rekrutmen Khusus

Ia menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan selama tiga tahun terakhir. 

“Tahun pertama kami menerima empat orang, tahun kedua satu, dan tahun ketiga ini dua orang. Total ada tujuh yang mendaftar tahun ini, tetapi hanya dua yang lolos seleksi akhir,” imbuhnya. 

Meski tidak banyak yang mendaftar, Polres tetap fokus menjaring putra daerah yang berkualitas. 

“Kuotanya sebenarnya tidak ada batasan, asalkan memenuhi syarat. Tahun lalu, ada empat yang dinyatakan lolos, tetapi karena ada komplain terkait satu peserta, hanya satu yang benar-benar diterima,” ujarnya.