Berita Balikpapan Terkini
Rumah Potong Hewan di Graha Indah Balikpapan Dikritik DPRD, Sebut Belum Layak
Termasuk kondisi Rumah Potong Hewan (RPH) di Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Balikpapan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan.
Rapat yang berlangsung di kantor DP3 tersebut membahas berbagai isu strategis.
Termasuk kondisi Rumah Potong Hewan (RPH) di Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur serta ketersediaan pangan di kota ini.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, yang didampingi Wakil Ketua Komisi Siswanto dan Sekretaris Komisi Taufik Qul Rahman.
Baca juga: Rumah Potong Hewan Kutim Gratiskan Pemotongan Hewan Kurban
Hadir pula Kepala DP3 Balikpapan, Sri Wahjuningsih, untuk memberikan pemaparan terkait kondisi terkini RPH dan upaya peningkatan ketahanan pangan.
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi II, Fauzi Adi Firmansyah, yang akrab disapa Adi, menyoroti kondisi RPH di Graha Indah yang dinilai belum memenuhi standar.
Menurutnya, DP3 telah melakukan kajian untuk memodernisasi fasilitas tersebut agar lebih layak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“RPH di Graha Indah saat ini dinilai belum layak. Oleh karena itu, ada kajian dari DP3 untuk memodernisasinya agar memenuhi standar,” ujar Fauzi Adi Firmansyah, Sabtu (25/1/2025).
Sebagai bentuk pengawasan, Komisi II DPRD Balikpapan merekomendasikan agar DP3 memberikan laporan perkembangan program modernisasi RPH secara rutin setiap tiga bulan sekali.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana.
“Kami berharap ini bisa berjalan secara baik. Dengan adanya laporan rutin, kami bisa mengikuti perkembangan dan memastikan program ini sesuai target,” tambahnya.
Selain membahas RPH, Komisi II juga menyoroti masalah ketersediaan pangan di Balikpapan.
Berdasarkan data yang disampaikan DP3, suplai daging sapi dan daging ayam lokal baru mencapai 15 persen dari kebutuhan kota.
Baca juga: Pemkot Berencana Kembangkan Rumah Potong Hewan Modern di Samarinda
Sementara 85 persen lainnya masih bergantung pada pasokan dari luar daerah, seperti Sulawesi dan Jawa.
Kondisi ini menunjukkan bahwa Kota Balikpapan masih sangat bergantung pada daerah lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.