Berita Nasional Terkini

Momen Warga Berebutan Elpiji 3 Kg Didepan Menteri Bahlil, Terdiam Mematung saat Saksikan Sendiri

Momen warga berebutan gas elpiji 3 Kg didepan menteri Bahlil, hanya terdiam dan mematung saat menyaksikan sendiri.

Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz
GAS ELPIJI LANGKA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2024 di Jakarta, Senin (3/2/2025). Bahlil terdiam dan mematung saat menyaksikan warga berebutan gas elpiji 3 Kg di pangkalan. (Tribunnews/Endrapta Pramudhiaz) 

"Jadi, mulai hari ini, pengecer seluruh Indonesia dengan nama sub-pangkalan," katanya ketika memberi keterangan pers usai meninjau pangkalan penjual elpiji 3 kg di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Kebijakan Beli Gas Elpiji 3 Kg di Pangkalan Sulitkan Rakyat, Warga Beralih Gunakan Kayu Bakar

Para sub-pangkalan akan dibekali oleh Kementerian ESDM dan Pertamina penggunaan aplikasi.

Aplikasi ini digunakan untuk mengontrol harga elpiji 3 kg.

Bahlil Minta Maaf atas Peristiwa Meninggalkan warga saat Antre Elpiji

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mewakili pemerintah untuk meminta maaf atas peristiwa meninggalnya warga yang sedang antre elpiji 3 kg.

Ya, Bahlil mengaku sudah mendengar soal adanya seorang warga yang meninggal dunia akibat mengantre saat membeli gas elpiji 3 kg.

"Tadi kan saya baca banyak berita juga. Kita membaca banyak berita, katanya ada yang begitu, ada berita juga yang tidak sesuai dengan itu," kata Bahlil saat mengecek langsung pangkalak gas elpiji di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat pada Selasa (4/2/2025).

"Ya kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi. Karena ini semata-mata kita lakukan untuk penataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan," ucapnya.

Baca juga: Syarat Dokumen dan Cara Daftar Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg via OSS atau kemitraan.pertamina.com

Ketua Umum Partai Golkar ini menyebut pemerintah ke depannya akan terus melakukan perbaikan agar demi kenyamanan masyarakat. 

"Apa yang kita lakukan pagi ini dan malam ini sebagai respon. Untuk kita pingin rakyat kita mendapat elpiji dengan baik dan gampang," ucapnya.

Sebelumnya ramai dikabarkan sistem distribusi elpiji 3 kg memakan korban. 

Yonih (62), warga di kawasan jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan yang wafat usai mengantre gas ukuran 3 kilogram, Senin (3/2/2025).

Nurhadi, Ketua RW 007 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang, mengungkapkan Yonih sempat menolak bantuan pemilik agen gas yang ingin membawakan dua tabung gas almarhumah.

Nurhadi mengatakan, setelah kabar wafatnya Yonih viral di media massa. Ia sempat menemui Haji Bahrudin, yang merupakan pemilik agen gas tempat Yonih membeli gas elpiji 3 kilogram.

Dalam pertemuannya dengan pemilik agen gas tersebut, Nurhadi diperlihatkan rekaman CCTV saat Yonih membeli gas.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved