Tribun Kaltim Hari Ini

Semakin Glow Up, Tugu Putri Lemlai Suri Dicat Pemkab Bulungan 

Tidak lagi berwarna cokelat tembaga, kini patung Putri Lemlai Suri telah dilakukan pengecatan sehingga bak putri asli dengan kulit putih bersih.

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Diah Anggraeni
HO/ PEMKAB BULUNGAN
TUGU LEMLAI SURI – Patung Putri Lemlai Suri di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Tugu Putri Lemlai Suri kini memiliki tampilan baru setelah dilakukan pengecatan. Warga menyebut semakin cantik dan menawan, bak putri asli dengan kulit putih bersih yang menjadi legenda dan sejarah Bulungan. (HO/ PEMKAB BULUNGAN) 

Namun, pada saat itu keadaan hutan berbeda dari biasanya, hutan terasa sangat sepi.

Hingga siang hari. ia belum juga mendapat hewan buruan.

“Menurut Sejarah saat itu hutan sangat sepi, bahkan untuk hewan lalat atau serangga pun tidak ada,” tuturnya.

Baca juga: RSD Tanjung Selor Kekurangan Tenaga Medis, Pemkab Bulungan Butuh 800 PPPK untuk Kesehatan dan Guru

Anjing Menggonggong Keras

Karena merasa letih, Kuanyi akhirnya tertidur.

Dia Pun terbangun dikarenakan suara anjing-anjingnya yang menggonggong keras.  

Kuanyi mengira anjing melihat seekor hewan buruan.

Namun, anehnya, anjing tersebut berlari dan menggonggong menuju serumpun bambu bukan karena melihat hewan buruan.

Saat Kuanyi hendak kembali ke tempat ia beristirahat, anjing tersebut justru menggigit ‘cancut’ milik Kuanyi dan menyeret Kuanyi menuju salah satu batang bambu yang berasal dari serumpun bambu tadi.

Akhirnya Kuanyi memutuskan menebas satu batang pohon bambu tersebut untuk ia bawa pulang sesuai permintaan sang anjing.

Akhirnya kuanyi memutuskan untuk pulang dengan hanya membawa satu batang pohon bambu.

Ditengah perjalanan hal serupa kembali terjadi. Namun kali ini sang anjing justru menggonggong menuju arah satu pohon besar yang saat itu dikenal dengan pohon ‘lemlai’.

“Dan di panjatlah pohon tersebut oleh Kuanyi. Saat berada diatas pohon ia mendapatkan satu buah telur ukuran besar dan kemudian ia bawa pulang bersama ia membawa pohon bambu tersebut,” paparnya.

Baca juga: Pemkab Bulungan Butuh 800 PPPK untuk Tenaga Kesehatan dan Guru 

Kemudian, Inai menerima telur hasil buruan Kuanyi dan ia letakkan diatas ‘parung’ dan untuk bambunya ia letakkan dibelakang pintu dapur.

Pada malam itu terjadi hujan badai kencang didaerah Apok Kayan Hulu tempat tinggal mereka yang saat ini menjadi Desa Long Pelban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved