Berita Nasional Terkini

Nasib Bahlil Diujung Tanduk Usai Kisruh LPG, Video Prabowo Beri Kode Keras Bakal Singkirkan Menteri

Nasib Bahlil diujung tanduk usai kisruh amukan rakyat perihal gas LPG, video kode keras Prabowo bakal singkirkan menteri.

Kompas.com/IDON | Tribunnews
PRABOWO SINGKIRKAN MENTERI - Tangkapan layar dari video Tribunnews dan foto dari Kompas/IDON. Nasib Menteri ESDM Bahlil diujung tanduk, Prabowo beri kode keras akan singkirkan menteri. (Kompas.com/IDON | Tribunnews) 

TRIBUNKALTIM.CO - Nasib Bahlil diujung tanduk usai kisruh amukan rakyat perihal gas LPG, video kode keras Prabowo bakal singkirkan menteri.

Akibat warga histeris dan mengamuk, nasib menteri ESDM Bahlil Lahadalia berada diujung tanduk.

Sementara Prabowo Subianto memberikan kode keras akan menyingkirkan menteri yang tak bisa bekerja untuk rakyat.

Presiden Prabowo Subianto memberikan kode kemungkinan adanya reshuffle di Kabinet Merah Putih. 

Hal itu disampaikan Prabowo saat ditanya wartawan seusai acara Harlah NU pada Rabu (5/2) malam. 

Baca juga: Momen Warga Berebutan Elpiji 3 Kg Didepan Menteri Bahlil, Terdiam Mematung saat Saksikan Sendiri

Dengan tegas, Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan mereka yang tidak mau bekerja untuk rakyat.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengeklaim, partainya tidak cemas dengan munculnya isu reshuffle kabinet meski kinerja Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia disorot.

Doli menekankan, Bahlil hanya mengerjakan tugas-tugas yang diserahkan Presiden Prabowo Subianto, meski kebijakan soal melarang gas elpiji kilogram dijual eceran menuai kritik dari publik.

"Ya biasa saja. Selama... Yang penting Presiden kasih tugas apa, dikerjakan. Kira-kira gitu," ujar Doli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Doli menjelaskan, setiap partai pasti memberikan kader terbaik mereka untuk membantu Prabowo.

Baca juga: Bukan Rakyat yang Dikorbankan, Momen Bahlil Lahadalia Dilabrak Warga yang Antre Gas Elpiji 3 Kg

Dia menegaskan, seluruh kader yang Golkar berikan adalah kader-kader terbaik mereka, termasuk Bahlil.

"Ada 8 kader terbaik kami, termasuk ketua umum kami loh ya. Ketum itu kan adalah kader terbaik partai. Makanya karena dia terbaik, makanya dipilih jadi ketum," kata Doli.

"Bahwa kemudian ada tantangan yang dihadapi di lapangan, ya itu kita hadapi tanggung jawab kita masing-masing. Sudah pekerjaannya gitu. Dan yang bisa mengukur itu adalah Presiden," ujar dia.

Doli juga menekankan seluruh kader Golkar bekerja secara maksimal dan loyal terhadap Prabowo.

"Tapi yang jelas seluruh kader Golkar itu bekerja secara maksimal, loyal terhadap Presiden, berdedikasi pekerjaannya kepada kepentingan rakyat dan bangsa," imbuh dia.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Minta Maaf usai Ada Warga yang Meninggal Dunia Saat Antre Gas Elpiji 3 Kg

Sebelumnya, Prabowo melempar sinyal reshuffle kabinet dengan menyebut bakal menyingkirkan mereka yang tidak mau bekerja untuk rakyat.

"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam.

Menurut Prabowo, pada dasarnya, rakyat menuntut pemerintah yang bersih. Dia menyatakan akan bekerja murni untuk kepentingan bangsa dan rakyat.

"Jadi begini, kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," imbuhnya.

Bahlil Dilabrak Warga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kena seprot bapak-bapak gegera kesulitan mencari gas 3  kg pada Selasa (4/2/2025).

Bahkan di depan warga, pria bernama Efendi itu meluapkan keresahan yang sudah bercampur dengan emosi.

Peristiwa tersebut terjadi saat Bahlil meninjau Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Baca juga: Daftar Agen LPG 3 Kg Via subsiditepatlpg.mypertamina.id, Harga Elpiji 12 Kg, 5,5 Kg, 3 Kg

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com pada Selasa (4/2/2025), saat melakukan peninjauan Bahlil didampingi oleh Wali Kota Tangerang terpilih, Sachrudin dan jajaran Pemerintah Kota Tangerang.

Setibanya di lokasi, Bahlil langsung masuk ke dalam pangkalan untuk berinteraksi dengan pemilik dan menanyakan stok ketersediaan gas yang disubsidi oleh pemerintah tersebut.

BAHLIL DILABRAK WARGA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM RI, Bahlil Lahadalia 'disemprot' warga di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2/2025).
BAHLIL DILABRAK WARGA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM RI, Bahlil Lahadalia 'disemprot' warga di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2/2025). (Kolase Instagram/@jakut.info/TribunTangerang/Gilbret Sem Sandro)

Selanjutnya ia keluar untuk menemui ratusan masyarakat yang telah mengantre sejak pagi hari dan mendengar keluhan yang disampaikan saat berjuang mendapatkan gas untuk memasak itu.

Momen tersebut juga dimanfaatkan oleh salah seorang pria bernama Effendi guna menyampaikan pendapatnya. 

"Bapak punya alat untuk bertindak, bukan rakyat yang dikorbankan," ucap Effendi.

"Iya," kata Bahlil sambil tersenyum.

"Itu yang pertama yang kedua kalau kami disuruh antre di subpangkalan, persyaratannya apa?," tanya Effendi.

"Enggak ada persyaratan," jawab Bahlil.

"Satu KTP, KTP itu privasi," kata Effendi.

"Saya pikir bapak sekarang ambil dulu, bapak antre, penjelasan negera begitu, kita pengen bapak dapat harga yang baik, tidak ada kelangkaan," respon Bahlil.

Baca juga: Bahlil Diamuk Pembeli Gas, Prabowo Instruksikan Pengecer Bisa Jual Gas 3 Kg Lagi

Dengan nada sedikit emosi, pria tersebut menilai kebijakan yang diterapkan pemerintah sangat menyengsarakan warga menengah ke bawah.

"Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi antre gas doang," ujar Effendi di hadapan Bahlil.

"Bukan masalah ambil gasnya, anak kami lapar pak, butuh makan, butuh kehidupan pak, loginya berjalan dong pak," imbuhnya.

Amarah warga tersebutcoba diredakan oleh sejumlah pengawal Bahlil agar tidak kembali lagi membentak Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

"Iya iya, udah sabar pak sabar, tenang," ucap sejumlah pengawal Bahlil berpakaian safari.

Sebelum menjawab luapan emosi masyarakat itu, Bahlil pun meminta pria tersebut untuk diam dan mendengarkan dirinya berbicara.

"Iya, iya udah ya pak, oke, kita mengurusi banyak orang dan bapak juga," kata Bahlil.

Setelah itu Bahlil pun tersenyum dan berbalik badan untuk menemui sejumlah awak media yang telah menunggu sejak pagi tadi.

Reaksi Bahlil rupanya menjadi sorotan sejumlah netizen.

"Bisa bisa nya ketawa"

"Malah nyengir @bahlillahadalia bukanya mikir"

"Malah ketawa nih menteri, inget pak anda di bayar dengan uang kami rakyat kecil, jangan susahkan kami untuk masalah mencari sesuap nasi"

Diberitakan sebelumnya, pangkalan gas LPG 3 kg Budi Setiawan merupakan salah satu lokasi yang didatangi oleh ratusan masyarakat sejak, Senin (3/2/2025) kemarin.

Warga rela mengikuti antrean antrean di pangkalan tersebut bahkan hingga lebih dari lima jam demi menunggu pasokan gas yang diantar oleh Pertamina datang.

Bahkan panjang antrean pada pangakalan gas yang ada di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang itu mencapai lebih dari 100 meter.

Warga yang mengantre tidak hanya diikuti oleh ibu-ibu, melainkan pria dewasa, hingga kalangan lanjut usia (lansi) juga ikut berjuang demi mendapat pasokan gas elpiji.

Mereka mengantre sambil menenteng tabung LPG berwarna hijau yang kerap disebut gas melon, serta selembar kertas yang merupakan fotokopi kartu identitas KTP.

Tidak sedikit warga yang membawa anak-anak mereka dengan penampilan apa adanya lantaran belum sempat berbenah seperti mandi ketika berangkat dari kediamannya masing-masing.

Baca juga: Bahlil Janji Pengecer LPG 3 Kg jadi Sub Pangkalan Secara Gratis, Wajib Pakai Aplikasi MAP Pertamina

Bahkan ada warga yang rela mengantre sambil menyuapi makan putrinya dengan bubur hanya karena takut tidak kebagian pembelian gas lantaran telah menunggu lebih dari 5 jam lamanya.

Salah seorang ibu rumah tangga, Dewi mengaku telah datang untuk ikut dalam antrean sejak pukul 09.00 WIB. 

Namun hingga pukul 14.00 WIB, ia belum juga kunjung membeli gas berukuran 3 kg itu.

"Saya udah datang kesini untuk ikut antre dari tadi pagi, sampai siang ini belum juga kebagian gas LPG 3 kg. Mana belum makan sampai sekarang, sampai lemas saya nungguinnya," ujar Dewi kepada TribunTangerang.com.

Lamanya proses pembelian gas tersebut disebabkan oleh stok ketersediaan LPG yang hanya sedikit ketika diantarkan oleh kepada pihak pangkalan.

Sehingga jumlah warga yang mengikuti antrean tidak sebanding dengan pasokan tabung gas yang disetorkan untuk dijual kepada masyarakat.

"Gimana enggak lama saya nunggunya, orang jumlah gas yang datang saja cuma 80 tabung sedangkan yang antre udah lebih dari 200 orang ini," kata dia.

"Mau gak mau harus nunggu pasokan selanjutnya datang lagi, kalau saya tinggalin sayang banget udah antre dari tadi pagi," ungkapnya.

Ketika stok ketersediaan gas LPG 3kg ludes terjual dalam sekejap, pemilik pangkalan pun menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat yang mengantre.

Hal itu dilakukan agar warga kembali sabar menunggu hingga pasokan gas selanjutnya kembali tiba atau diantarkan lagi ke pangkalan.

Selain itu masyarakat juga diminta untuk mempertimbangkan agar mencari pangkalan gas LPG yang lain demi mengurai antrean panjang yang tak terbendung.

"Ibu-ibu, bapak-bapak sabar, tabung gasnya sudah habis sama antrean yang paling depan. Kalau mau nyari ke tempat lain silahkan, kalau mau tunggu ya sabar beberapa jam lagi datang stok selanjutnya," ucap salah seorang pegawai pangkalan gas 3 kg Budi Setiawan Cibodas. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Menteri Bahlil Dilabrak Bapak-bapak saat Tinjau Pangkalan Gas, Reaksi Sang Menteri Disorot Warganet.

Ikuti berita populer lainnya di Google NewsChannel WA, dan Telegram.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved