Ibu Kota Negara
Rekam Jejak Mohammed Ali Berawi yang Mengundurkan Diri dari OIKN, Masuk 2 Persen Ilmuwan Top Dunia
Petinggi Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengundurkan diri, tinggal tunggu Keputusan Presiden Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Petinggi Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengundurkan diri, tinggal tunggu Keputusan Presiden Prabowo Subianto.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) kembali ditinggal petingginya.
Kali ini, OIKN ditinggal salah satu petinggi yang punya peran penting di ibu kota baru tersebut.
Petinggi OKN, yakni Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Mohammed Ali Berawi mengundurkan diri.
Pengunduran diri Mohammed Ali Berawi yang biasa disapa Ale ini berselang 8 bulan setelah Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala OIKN mundur.
Baca juga: Kelakar Hotman Paris di IKN Kaltim, Mau Buat Kelab Malam, Sebut Nama Jokowi dan Prabowo
Ale, sapaan akrabnya, telah mengajukan surat pengunduran diri melalui permohonan pengembalian penugasan ke instansi asal yang ditujukan kepada Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono tertanggal 7 Februari 2025.
Instansi asal dimaksud adalah Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).
Oleh karenanya, surat permohonan pengembalian penugasan ke instansi asal ini diteken oleh Dekan FTUI Kemas Ridwan Kurniawan.
Di FTUI, Ale merupakan guru besar dengan pangkat pembina utama muda/IVc, dan saat ini dia juga menempati posisi sebagai Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia.
Ale mengatakan, pengunduran dirinya secara resmi menunggu Keputusan Presiden (Keppres) yang saat ini masih dalam proses.
Seraya menungu keppres, Ale menegaskan, keikutsertaannya dalam merencanakan dan membangun IKN merupakan sebuah kebanggaan.
"Alhamdulillah, menjadi sebuah kebanggaan bagi saya untuk dapat turut serta dalam merencanakan dan membangun IKN," ujar Ale dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (11/2/2025).
Keikutsertaan Ale tak hanya dalam peran dan posisinya sebagai Deputi THD, melainkan menyiapkan dan menyosialisasikan seluruh master plan, blue print, guidelines, dan hal-hal terkait tentang smart forest city pembangunan IKN yang mengedepankan 5 prinsip utama.
Lima prinsip utama tersebut adalah IKN sebagai green, resilient, sustainable, inclusive, dan smart city yang harus terus diimplementasikan.
Oleh karena itu, dia berpesan, agar semua program kerja yang telah dan akan terus dilaksanakan selalu merujuk kepada perencanaan dan prinsip di atas agar pembangunan IKN dapat terealisasi tidak hanya pembangunan fisik (hardware), juga dengan pengembangan teknologi (software) dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia atau SDM (brainware).
Baca juga: Kelakar Hotman Paris di IKN Kaltim, Mau Buat Kelab Malam, Sebut Nama Jokowi dan Prabowo
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.