Film

A Business Proposal Turun Layar di Bioskop, Versi Drama Korea Justru Kembali Populer di Netflix

A Business Proposal versi remake Indonesia akhirnya turun layar setelah bertahan selama seminggu di bioskop seluruh Indonesia. 

X.com/FalconPictures_
A BUSINESS PROPOSAL - Poster resmi film A Business Proposal oleh akun resmi Falcon Pictures @FalconPictures pada Rabu (8/1/2025). Turun layar setelah bertahan satu minggu di bioskop, kini versi drama korea Business Proposal kembali populer di layanan streaming Netflix. (X.com/FalconPictures_) 

TRIBUNKALTIM.CO - A Business Proposal versi remake Indonesia akhirnya turun layar setelah bertahan selama seminggu di bioskop seluruh Indonesia. 

Tayang sejak Kamis (6/2/2025) film A Business Proposal, sebuah remake webtoon dan drama Korea garapan Falcon Pictures yang mengundang kontroversi dikabarkan sepi penonton selama penayangannya.  

Telah ramai diperbincangkan sejak promosi filmnya, A Business Proposal menuai banyak respons dari penikmat film terutama bagi mereka yang telah mengikuti dari versi webtoon hingga drama Korea-nya. 

Namun, A Business Proposal kini harus menelan kenyataan pahit karena berbagai kontroversi yang meliputinya.  

Mulai dari sikap pemeran utama yang mendapat kritikan keras hingga berujung pada pemboikotan dan menyebabkan film ini dengan cepat turun layar,  bahkan hanya dalam seminggu setelah penayangannya. 

Baca juga: Sinopsis The Most Beautiful Girl in the World, Film Romansa Manis dari Netflix di Valentine Day 2025

Diketahui, pemilihan Abidzar Al Ghifari sebagai tokoh utama pria sempat memicu kritik dari warganet khususnya para penggemar drama Korea. 

Business Proposal
A BUSINESS PROPOSAL - Kolase Tribunkaltim.co, menampilkan Abidzar Al-Ghifari (kiri) sebagai pemeran Utama dalam remake dan Ahn Hyo-seop (kiri) yang memerankan Kang Tae-mo dalam drakor Business Proposal. Warganet soroti pemilihan cast oleh Falcon Pictures yang dianggap memiliki perbedaan besar. (Tangkapan layar YouTube/Falcon Pictures dan SBS)

Apalagi pengakuannya yang menyebut jika dirinya tak menonton versi drama sampai selesai karena ingin menciptakan karakternya sendiri untuk versi Indonesia. 

Hal tersebut menuai pro dan kontra karena penggemar drakor menganggap para pemain tak melakukan riset terlebih dulu terhadap karakter yang akan diperankan. 

Dalam kesempatan lain, Abidzar mengaku cukup terbebani karena memerankan tokoh utama dalam film A Business Proposal versi remake Indonesia. 

"Beban gak sih kalau memerankan sebuah IP/peran yang sebelumnya sudah pernah ada? karena kan orang sudah punya ekspektasi dengan karakter-karakter yang kalian akan mainin?" tanya Coki Pardede. 

"Cukup beban, menurut gua. Ditambah juga tahu lah ya, fans fanatiknya seperti apa," jawab Abidzar, dikutip dari Tribun Solo pada Kamis (30/1/2025). 

"Ya, apalagi Korea. Wow, dia punya different level of fanatism yang begitu-begitu," sahut Coki. 

"Tapi kita pun menghargai itu, gitu. Dan kita kayak cukup berterima kasih, karena mungkin misalnya kita sesuai dan kita bisa melampaui ekspektasi itu, mereka pun juga bisa akhirnya menghargai kita banget gitu loh," ujar Abidzar. 

"Dan dari awal pun kayak keluarga gua, kakak gua yang emang mereka juga fans Korea, mereka bilang kayak siap-siap ya. Misalnya gak sesuai, mereka bakal bla bla bla gitu loh," lanjutnya. 

Ucapan Abidzar soal fans fanatik tersebut lantas mendapat banyak hujatan. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved