Berita Balikpapan Terkini

Deteksi Dini Infeksi Paru-Paru, Pemkot Balikpapan Galakkan Program Skrining TBC Gratis

Deteksi dini infeksi paru-paru, Pemerintah Kota Balikpapan galakkan program skrining TBC gratis.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
SKRINING TBC - Salah satu warga Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, saat mengikuti pemeriksaan rontgen untuk deteksi dini TBC yang digelar Dinas Kesehatan Balikpapan dan Klinik Tirta, Selasa (18/2/2025). Program skrining ini bertujuan untuk mendeteksi potensi infeksi TBC pada kelompok berisiko seperti penderita diabetes, perokok, serta pasien HIV/AIDS. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

Perwakilan Dinas Kesehatan Balikpapan, Christine, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menemukan kasus TBC secara aktif serta memberikan pengobatan dan terapi pencegahan.

Christine mengatakan bahwa kontak rumah dan kontak erat dengan pasien TBC juga diperiksa, dan berdasarkan data. 

"Sasaran program ini adalah kontak erat dengan pasien TBC, orang dengan HIV, orang dengan diabetes melitus, serta mereka yang proaktif dalam pemeriksaan," lanjutnya.

Baca juga: Kepala DKK Balikpapan: Program Makan Bergizi Gratis Menunya Harus Memenuhi Standar Persyaratan Gizi

Menurut Christine, program ini sepenuhnya dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

Setiap puskesmas mendapatkan kuota sebanyak 150 orang.

Secara keseluruhan, 3.000 orang akan menjalani pemeriksaan skrining ini, yang didistribusikan ke 20 puskesmas di Balikpapan.

"Kami sebagai pelaksana menjalankannya di Balikpapan. Harapannya, Balikpapan nantinya bisa mandiri karena antusiasme masyarakat juga cukup tinggi," katanya.

Sebagai informasi, program ini berlangsung mulai 3 Februari hingga 25 Februari.

Dengan adanya program ini, diharapkan kasus TBC di Balikpapan dapat ditekan dan masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya deteksi dini.

Pemerintah juga membuka peluang untuk memperluas cakupan program ini ke masyarakat umum pada masa mendatang.

"Jika memungkinkan, cakupan pemeriksaan ini bisa diperluas, tidak hanya terbatas pada orang-orang dengan faktor risiko tadi, tetapi juga masyarakat umum," tandas Christine. 

Baca juga: Kasus Leptospirosis Meningkat, DKK Balikpapan Imbau Masyarakat Tingkatkan Kebersihan

Salah seorang warga Gunung Samarinda, Rendi, memberikan tanggapannya terkait program ini.

"Sangat bagus ya. Kalau bisa, di cabang-cabang lainnya juga diadakan, jadi setiap kota bisa lebih sehat lagi," ujarnya.

Rendi sendiri telah menjalani pemeriksaan dan merasa bersyukur dengan hasilnya. 

"Alhamdulillah, saya sendiri sehat. Semua hasil skrining bagus," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved