Tribun Kaltim Hari Ini

Anggaran Dipangkas Pemerintah Pusat, Pemasangan Sistem Peringatan Dini Banjir di Kaltim Tertunda

Karena adanya peralihan kepemimpinan kepala negara, serta kebijakan penghematan anggaran, maka rencana pemasangan EWS terpaksa ditunda

Penulis: Geafry Necolsen | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
BANJIR SAMARINDA 2025 - Kondisi banjir di kawasan Jalan Bengkuring Raya, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda Kalimantan Timur, Jumat (31/1/2025) Pukul 14.37 WITA. Imbas banjir yang melandaa 9 kelurahan di 6 kecamatan di Samarinda, Pemkot menelusuri aktivitas pembukaan lahan. (TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan berbagai upaya guna penanggulangan banjir.

Salah satunya dengan mencanangkan pemasangan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini di beberapa titik sungai Kaltim.

EWS atau Sistem Peringatan Dini merupakan rangkaian prosedur dan teknologi yang mendeteksi tanda-tanda awal bencana sehingga dampak negatif dapat terminimalisir.

Rencana pemasangan EWS tersebut diungkapkan ketika kejadian banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di pertengahan 2024 lalu.

Baca juga: Rudy Masud dan Seno Aji Sertijab di Jakarta, Sekprov Kaltim Beber Alasan Tidak di Samarinda

Namun sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kaltim mengatakan bahwa EWS banjir belum bisa terealisasikan di 2025. K

oordinator Pusdalops PB BPBD Provinsi Kaltim, Cahyo Kristanto menyampaikan pihaknya telah mengusulkan rencana pemasangan EWS.

PENANGANAN BANJIR - Potret banjir di Kota Samarinda, Selasa (28/2/2025). BPBD Kaltim merencanakan pemasangan Early Warning System (EWS) untuk menetukan mitigasi awal. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)
PENANGANAN BANJIR - Potret banjir di Kota Samarinda, Selasa (28/2/2025). BPBD Kaltim merencanakan pemasangan Early Warning System (EWS) untuk menetukan mitigasi awal. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

 

Tetapi karena adanya peralihan kepemimpinan kepala negara, serta kebijakan penghematan anggaran, maka rencana pemasangan EWS terpaksa ditunda. "Karena itu perlu anggaran yang cukup besar.

Karena pemangkasan, kita (BPBD Kaltim) memprioritaskan anggaran untuk berbagai program sosial terlebih dahulu," beber Cahyo.

Ia menjelaskan, sesuai perencanaan, EWS akan dipasang di setiap jalur sungai yang ada di masing-masing kecamatan yang ada di Kaltim. “Setidaknya di setiap kecamatan ada satu.

Kita minta paling minim ada 8 alat EWS. Tetapi karena memang ada perubahan, sementara ditangguhkan dulu," jelasnya.

Saat ini apabila terjadi banjir, BPBD Kaltim masih mengandalkan koordinasi bersama BMKG, Basarnas dan tim di lapangan.

"Harapan kita pemasangan EWS itu dapat terealisasi khususnya di beberapa titik lokasi banjir. Seluruh wilayah Kaltim berpotensi banjir. Sehingga kita sangat perlu mendeteksi lebih awal dan bisa melakukan penanganan lebih cepat," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved