Berita Samarinda Terkini
Jelang Dilantik sebagai Wali Kota Samarinda Dua Periode, Andi Harun Komitmen Lanjutkan Probebaya
Jelang dilantik sebagai wali kota Samarinda dua periode, Andi Harun komitmen lanjutkan Probebaya.
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Andi Harun kembali dipercaya memimpin Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Andi Harun akan dilantik sebagai wali kota Samarinda di Istana Negara pada 20 Februari 2025 mendatang.
Terpilih kembali untuk periode kedua, Andi Harun menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) sebagai upaya pemberdayaan ekonomi dan peningkatan infrastruktur di tingkat RT.
Probebaya sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 juta per tahun untuk setiap RT di mana dana ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
Probebaya ini sebagai trigger bagi dukungan perkuatan ekonomi di tingkat RT.
“Jadi, kalau Rp 100 juta dikali kurang lebih hampir dua ribu RT, dengan dana Rp 200 miliar. Uang itu secara swadaya dikelola warga,” jelas Andi Harun, belum lama ini.
Baca juga: Jelang Dilantik Prabowo, Andi Harun Pastikan Program Probebaya Lanjut, Rp 200 Miliar Dikelola Warga
Ia menekankan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengelola anggaran ini turut menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Samarinda yang mencapai 8,62 persen, salah satu yang terbaik di wilayah Kalimantan.
Dalam upaya mengoptimalkan manfaat program tersebut, Andi Harun menegaskan bahwa pada periode kedua kepemimpinannya, pemerintah kota akan memperkuat peran Badan Usaha Milik RT (BUMRT).
Dengan adanya BUMRT, kegiatan-kegiatan yang selama ini hanya berupa program pembangunan dari pemerintah akan diproduktifkan, sehingga memberikan manfaat berulang.
“Misalnya, pemberdayaan ekonomi melalui pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan tawar yang tadinya dikelola secara konservatif, kini bisa dioptimalkan melalui transaksi dan perencanaan pengembangan oleh masyarakat sendiri,” terangnya.
Di samping itu, sosok yang saat ini berada di Jakarta ini juga memberikan contoh konkret dari program tersebut di kawasan Kelurahan Gunung Lingai.
“Setiap panen di sana, masyarakat hanya menyumbang Rp5 ribu perak untuk kegiatan publik. Hasil dari sumbangan itu kini sudah cukup untuk membebaskan lahan guna pembangunan jalan lingkungan. Bayangkan, meskipun pemerintah tidak mengeluarkan dana lagi untuk pembebasan lahan, masyarakat sudah mampu mewujudkan infrastruktur melalui partisipasi aktif mereka,” ujar Andi Harun.
Baca juga: Efisiensi Anggaran, Pemkot Samarinda Berharap Program Probebaya Tetap Berjalan Optimal
Lanjut Andi Harun menjelaskan, dalam pelaksanaan Probebaya terkadang diperlukan anggaran tambahan.
Namun, dengan alokasi anggaran yang disiapkan hanya Rp 100 juta, tak menjadi kendala dalam kebutuhan pembangunan dan pemberdayaan masyarajat.
Sebab, dengan adanya Probebaya, juga dapat mendorong peran serta warga yang memiliki kemampuan ekonomi lebih untuk menunjang kegiatan di lingkungannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.