Berita Balikpapan Terkini
Realisasi PAD Balikpapan 2024 Lampaui Target, Tahun Ini Targetkan Naik Jadi Rp 1,3 Triliun
Realisasi PAD Balikpapan 2024 lampaui target, tahun ini targetkan naik jadi Rp1,3 triliun.
Penulis: Zainul | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Balikpapan sepanjang tahun 2024 mencatatkan prestasi membanggakan.
Pasalnya, PAD Balikpapan 2024 dilaporkan melampaui target yang ditetapkan, yakni Rp 1 triliun.
Sementara pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) menargetkan PAD mencapai Rp 1,3 triliun.
Kepala BPPDRD Balikpapan, Idham Mustari, mengungkapkan bahwa capaian ini berasal dari berbagai sumber pendapatan daerah seperti pajak, retribusi, dan pengelolaan kekayaan daerah.
“Realisasi PAD Kota Balikpapan tahun 2024 mencatatkan angka tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp 1.065.702.264.941. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 966 miliar,” ujar Idham, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: PAD Balikpapan 2024 Melebihi Rp 1 Triliun, BPPDRD Optimis Tren Positif Berlanjut di Tahun 2025
Melihat tren positif ini, Idham optimistis bahwa pada tahun 2025 ini, PAD Balikpapan dapat terus meningkat.
Terutama dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) yang diperkirakan akan menyumbang tambahan sekitar Rp 250 miliar.
Menurut Idham, sektor pajak masih menjadi penyumbang terbesar dalam PAD Balikpapan, terutama dari pajak restoran, hotel, pajak bumi dan bangunan (PBB), serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Namun di sisi lain, ia juga mengakui adanya tantangan yang berpotensi memengaruhi penerimaan PAD pada tahun mendatang.
Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah kebijakan efisiensi belanja yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD.
“Kita masih harus melihat bagaimana kebijakan efisiensi ini akan berdampak terhadap pajak daerah. Selain itu, perubahan alokasi anggaran untuk proyek strategis nasional seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Refinery Development Master Plan (RDMP) juga menjadi pertimbangan,” jelasnya.
Baca juga: Pantai Segara Sari Manggar Jadi Andalan PAD Balikpapan saat Libur Natal dan Tahun Baru
Tahun sebelumnya, proyek-proyek besar seperti IKN dan RDMP menjadi salah satu faktor utama yang mendongkrak PAD Balikpapan, selain meningkatnya jumlah event yang digelar di kota ini.
Namun pada tahun 2025, ada indikasi bahwa anggaran untuk proyek IKN akan dikurangi dan beberapa proyek RDMP telah mendekati tahap penyelesaian.
“Jika anggaran IKN dikurangi dan RDMP mulai rampung, ada kemungkinan dampaknya terasa pada ekonomi daerah dan penerimaan pajak,” tambah Idham.
Meski menghadapi tantangan tersebut, Pemkot Balikpapan tetap berkomitmen untuk mengoptimalkan PAD dengan berbagai strategi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20250220_Kepala-BPPDRD-Balikpapan-Idham-Mustari.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.