Berita Mahulu Terkini
Pemkab Mahulu Perkuat Sinergi untuk Tekan Stunting di Mahakam Ulu Kaltim, Data 2024 Segera Dirilis
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) terus memperkuat upaya penanganan stunting dengan melibatkan berbagai sektor terkait.
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) terus memperkuat upaya penanganan stunting dengan melibatkan berbagai sektor terkait.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Mahulu, Petronela Tugan, menegaskan pentingnya kerja sama lintas instansi dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
"Mudah-mudahan itu juga ada yang memiliki daya bangkit yang tinggi untuk menurunkan akar stunting di Kabupaten Mahakam Ulu," ujarnya, Jumat (21/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa data terbaru mengenai prevalensi stunting di Mahulu untuk tahun 2024 masih dalam proses pengolahan di tingkat pusat.
Baca juga: Kunjungi Kecamatan Kaliorang, TPPS Kutim Temukan Kasus Anak Hampir Stunting di Desa Bangun Jaya
"Kita belum dapat data realnya, 2024 ya. Nanti akan kita sampaikan kalau ada datanya sudah dari IPBGM, karena data ini kan masuk ke pusat dulu, dari pusat baru nanti dikeluarkan," jelasnya.
Menurutnya, data tersebut biasanya dirilis pada awal tahun.
"Biasanya Februari, Maret," tambahnya.
Terkait program makan bergizi gratis yang saat ini dijalankan pemerintah, Ia menegaskan bahwa pelaksanaannya melibatkan berbagai dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
"Kalau makan bergizi gratis, ini kan dia masing-masing punya tupoksi ya nanti," katanya.
Ia mencontohkan bahwa intervensi untuk anak usia sekolah berada di bawah kewenangan Dinas Pendidikan, sementara Dinas Kesehatan berfokus pada kelompok rentan seperti ibu hamil, bayi baru lahir, dan balita.
"Kalau yang terkait anak usia sekolah, itu nanti Disdik yang mengurus, yang mengintervensi. Kalau Dinas Kesehatan tentu untuk ibu hamil, bayi yang baru lahir maupun bayi balita," imbuhnya.
Baca juga: Langkah Strategis Pemerintah untuk Masa Depan Generasi Indonesia Bebas Stunting
Ia menekankan bahwa program penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi memerlukan kolaborasi berbagai pihak agar dampaknya lebih optimal.
"Yang belum usia sekolah, itu menjadi tugas dari Dinas Kesehatan. Jadi tidak semuanya di kesehatan," ucapnya.
Dorong Pelatihan Guru untuk Optimalkan Gizi Sekolah
Pemkab Mahulu juga terus berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang bagi anak usia sekolah.
Dalam upaya ini, Dinas Kesehatan Mahulu mendorong adanya pelatihan bagi guru-guru guna memastikan program makan bergizi gratis berjalan optimal.
"Tapi kalau misalnya membutuhkan pendampingan dari gizi, tentu kita siap untuk," sebutnya.
Ia menekankan perlunya koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan untuk mengadakan pelatihan atau pendidikan terkait gizi sekolah.
"Teman-teman sudah saya sampaikan, kalau bisa kita koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan semacam pelatihan atau pendidikan terkait gizi sekolah," ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa kesadaran mengenai gizi seimbang di sekolah masih perlu ditingkatkan.
Bahkan, ada sekolah yang meminta materi khusus mengenai hal tersebut.
"Seimbang, karena kemarin itu ada satu sekolah yang minta leaflet dari kita terkait gizi seimbang itu," ungkapnya.
Namun, keterbatasan tenaga ahli gizi menjadi tantangan tersendiri.
Setiap puskesmas di Mahulu hanya memiliki satu atau dua tenaga gizi, sehingga pelibatan guru dalam memastikan keseimbangan gizi di sekolah menjadi solusi yang perlu dikembangkan.
Baca juga: Percepat Penurunan Angka Stunting, DPPKB Kutim Kunjungi Warga di Muara Ancalong Serahan PMT
"Jadi memang perlu ada yang menilai gizi itu seimbang atau tidak. Tapi kalau ahli gizi kita yang turun langsung ke sekolah-sekolah, mungkin tenaga kita kan satu puskesmas itu satu atau dua saja tenaga gisinya," tuturnya.
Oleh karena itu, Ia mengusulkan agar sekolah-sekolah di Mahulu mengadakan pelatihan khusus bagi guru yang menangani program makan bergizi gratis.
"Nah penting bagi sekolah mungkin untuk membuat pelatihan bagi guru-gurunya yang khusus menangani masalah makanan untuk gizi gratis itu," pungkasnya.
Dengan langkah ini, diharapkan program makan bergizi gratis dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah, sekaligus membantu menekan angka stunting di Mahakam Ulu. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.