Berita Samarinda Terkini

Ditutup Mulai Hari ini, Jembatan Mahakam I Samarinda Memperlihatkan 'Wajah Tuanya'

Puluhan tahun berdiri kokoh, untuk pertama kalinya Jembatan Mahakam I Samarinda ditutup total untuk sementara waktu terhitung sejak Jumat (28/2/2025)

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
PENUTUPAN SEMENTARA - Potret petugas Dishub Kaltim dan Kota Samarinda bersama personel Satlantas Polresta Samarinda saat menurunkan 3 barrier di depan pintu masuk Jembatan Mahakam I, sisi Samarinda Seberang, Jumat (28/2/2025). Puluhan tahun berdiri kokoh, untuk pertama kalinya Jembatan Mahakam I Samarinda ditutup total untuk sementara waktu terhitung sejak Jumat (28/2/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan tahun berdiri kokoh, untuk pertama kalinya Jembatan Mahakam I Samarinda ditutup total untuk sementara waktu terhitung sejak Jumat (28/2/2025).

Penutupan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Dishub Kota Samarinda dan Satlantas Polresta Samarinda ini dimulai sedari Pukul 09.40 WITA.

Pasca penutupan, jembatan berusia 42 tahun tersebut nampak terlihat lenggang dan lega.

Meski terlihat kokoh, namun kesunyian seakan memperlihatkan wajah tua jembatan yang diresmikan oleh Soeharto pada 2 Agustus 1986 tersebut.

Ia terlihat teduh, tanpa bising suara mesin kendaraan bermotor. Beberapa kali suara langkah pejalan kaki terdengar jelas. 

Baca juga: Jembatan Mahakam I Ditutup Sementara, Bus Dialihkan Lewat Jembatan Mahulu Samarinda

Berkali kali juga segerombolan anak dengan riang gembira mengayuh sepeda di jalur pejalan kaki tanpa hambatan.

Dulu, jembatan sepanjang 400 meter dengan tinggi 5 meter ini berdiri kokoh dengan cat kuning khasnya. Kini, seakan payah dengan usia, abu-abu menjadi pilihan tetap setiap masa perawatan.

Di sisi kiri kanannya masih dipenuhi semak belukar terakhir yang belum hilang oleh masifnya pembangunan.

Menurut data, selama 42 tahun berdiri, Jembatan Mahakam telah ditabrak kapal bermuatan sebanyak 22 kali.

Selama ini dianggap kokoh, namun kali ini para pemangku kebijakan keukeuh ingin mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. 

Oleh sebab itu, sesuai kesepakatan akhirnya jembatan yang pertama kali membentang di atas Sungai Mahakam ini "diistirahatkan" selama proses investigasi oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPN) Kaltim.

Selama penutupan, 3 pembatas jalan (road barrier beton) berdiri kokoh di pintu masuknya dari sisi Samarinda Seberang.

Dalam proses penutupan dan pengalihan arus ini, 12 barrier seberat 5 ton terpasang di Jembatan Mahakam I maupun Jembatan Mahakam IV.

Tiga barrier seberat lima ton tersebut terpasang di pintu masuk Jembatan Mahakam I.

Sementara 9 lainnya menjadi pembagi jalur di Jembatan Mahakam IV yang kini menjadi alternatif pengalihan arus dari Samarinda Seberang ke wilayah kota.

Melihat situasi pasca penutupan, meski telah diinformasikan secara berkala, namun kebijakan ini nampaknya cukup mengejutkan warga ibu kota Provinsi Kaltim.

Hal itu terlihat dari kepadatan panjang kendaraan yang terjadi di Jembatan Mahakam IV pasca pengalihan arus diberlakukan.

Sejumlah masyarakat juga mengaku kesulitan sebab petugas tidak memasang rambu-rambu yang cukup jelas baik di sisi seberang maupun kota.

"Macet. Petugas juga enggak maksimal arahinnya. Coba lebih pagi pengalihannya, pasti enggak semacet ini," keluh salah satu pengendara bernama Boy (36).

Baca juga: Rawan Ditabrak Ponton, Aktivis Lingkungan Samarinda Desak Pemasangan CCTV Bawah Jembatan Mahakam I

Begitupun Sofyan (48) yang menilai penutupan tersebut terlalu dipaksakan.

Menurut warga Loa Janan Ilir ini, Jembatan Mahakam I masih bisa dilintasi khusus pengendara roda dua.

"Menurut berita yang kami baca, BBPJN (Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim) bilang aman saja kok. Kenapa harus dipaksakan ditutup? Samarinda dewasa ini arus lalu lintasnya sudah terlalu padat. Apalagi sudah mau Ramadan," keluh Sofyan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Irhamsyah juga mengakui pengalihan arus lalu lintas di hari pertama menyebabkan antrean panjang di sepanjang Jembatan Mahakam IV dan Jalan Slamet Riyadi.

Ia menjelaskan terdapat hambatan (bottleneck) di sejumlah titik khususnya bundaran dan U-Turn baik sisi Samarinda Seberang maupun di Jalan Slamet Riyadi.

"Ini jadi bahan evaluasi kita. Nanti mungkin kita akan sterilkan kendaraan yang parkir di tepi jalan agar jalurnya lebih lapang," ujar Irhamsyah usai penutupan Jembatan Mahakam.

Pihaknya juga berharap proses investigasi, uji dinamis dan pengukuran geometrik jembatan bisa segera dilaksanakan oleh BBPJN.

"Informasinya tanggal 3 (Maret 2025). Hasilnya seperti apa akan disampaikan. Harapan kita juga tidak lebih dari dua pekan kalau hasilnya layak, kita segera open track (pembukaan Jembatan Mahakam I)," jelasnya.

Terkait situasi ini, Pemprov Kaltim melalui pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan sementara yang mengharuskan masyarakat bersabar.

"Memang sementara terjadi kemacetan. Kita akan terus melakukan pengaturan. Petugas standby di lokasi, rambu-rambu juga sudah dipasang.

Mohon bantuannya semua para pengguna jalan baik roda dua dan roda empat, semoga tidak terlalu lama, karena situasi Ramadan dan menjelang idul Fitri sebentar lagi," pungkasnya.

Sebagai informasi, Pemprov Kaltim akhirnya menutup sementara Jembatan Mahakam I pasca tertabrak tongkang Indo Sukses 28 yang membawa muatan kayu pada Minggu (16/2/2025) lalu. 

Akibat insiden itu, 2 fender jembatan hilang dan harus dibangun kembali. Banyak juga pihak yang meyakini tiang penyangga mengalami keretakan dan pergeseran sehingga riskan untuk dilintasi.

Karena kondisi ini, DPRD Kaltim akhirnya mendesak Pemprov Kaltim untuk melakukan penutupan baik di jalur darat maupun di alur pelayaran yang ada di bawah jembatan. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved