Berita Samarinda Terkini
2 Profesor Periksa Kondisi Jembatan Mahakam Samarinda, Pengujian Beban hingga 5 Jam
Dua anggota Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian PU yakni Prof. Priyo Suprobo dan Prof. Hidajat
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
Hasil pengukuran tidak dibeberkan detail, karena menunggu evaluasi yang akan dilakukan bersama usai kegiatan.
“Insya Allah malam ini setelah semua data terkumpul, baik hasil dari pengukuran dinamis maupun geometris Jembatan, akan kami evaluasi. Usia jembatan ini sudah 39 tahun lebih, saya melihat usianya, sejarah pemeliharaannya, menurut sejarahnya sudah tertabrak tongkang 22 kali, Alhamdulillah kondisinya masih cukup baik. Tapi hasil final, evaluasi pemeriksaan yang dilakukan akan kita rapatkan bersama,” terangnya.
Prof. Priyo juga mengatakan, kenapa Jembatan Mahakam 1 mesti diuji dinamis.
Dengan nada serius, ia menekankan bahwa pihaknya ingin mengetahui tingkat kekakuan dan ketegaran jembatan.
KKJTJ mengukur frekuensi dari jembatan ini dan frekuensinya jika masih bagus seperti jembatan baru, berarti jembatan ini cukup kaku dan tegar meski usianya 39 tahun.
“Melihat fisiknya (saat ini) dan pernah ditabrak berkali-kali atau 22 kali dengan tongkang, ya Alhamdulillah pemeliharan dari Kementerian PU cukup baik, evaluasi akan disampaikan oleh pak Kepala Balai nanti,” ucapnya.
Ahli teknik sipil lain, Prof Hidajat juga menambahkan, bahwa daya tahan Jembatan Mahakam diakui mengalami penurunan sebagai dampak pertambahan usia konstruksi.
Kerentanan konstruksi tentu mulai disadari setelah akumulasi tabrakan tongkang yang menimpa jembatan ini mencapai 22 kali.
Tetapi, keputusan akhir tetap akan disampaikan setelah adanya rapat bersama tim yang menggelar pemeriksaan pada hari keempat bulan Ramadhan 1446 hijriyah ini.
“Jadi, ada tim lain yang mengukur geometri jembatan setelah kena tabrak tongkang, apakah ada kemiringan atau jembatan tetap seperti sedia kala, usia juga sudah lama, sehingga jika ada penurunan atau degradasi kekuatan wajar saja, nanti akan disampaikan setelah ada rapat,” imbuhnya.
Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K turut menyampaikan terkait hasil pemeriksaan.
Seperti yang sudah–sudah, ia kembali bicara bahwa hasil keseluruhan akan dilaporkan dalam bentuk laporan lengkap terkait nasib Jembatan Mahakam 1.
Dan ia juga tak ingin berandai–andai dulu sebelum ada laporan lengkap.
“Hari Kamis 6 Maret akan kami sampaikan laporannya, kami analisa dalam rapat nantinya. Jika melihat umur jembatan kata kedua profesor cukup baik. Untuk penutupan jalan kami sudah selesai memeriksa, dan cukup 1 hari saja menutup, Dishub dan kepolisian silahkan untuk skema penutupan jalan besok seperti apa,” pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.