Dinas Pendidikan Berau Masih Pelajari SPMB Dengan Sistem Rayonisasi 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Dinas Pendidikan Berau akan mengubah Sistem Pemenerimaan Murid Baru (SPMB) mulai tahun ini.

Dalam SPMB tak lagi menggunakan sistem zonasi, namun menggunakan sistem Rayon atau Rayonisasi. 

Sekertaris Dinas Pendidikan Berau, Ali Syahbana menjelaskan,  Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) juga berganti nama menjadi SPMB. 

“Iya sesuai dengan aturan menteri, bukan lagi zonasi, tetapi Rayonisasi,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (4/2/2025). 

Namun demikian, Ali tak bisa banyak bicara karena masih harus mempelajari aturan baru dari kementerian.

Baca juga: Sistem PPDB Berubah Jadi SPMB, Siswa yang Tak Tertampung Sekolah Negeri Difasilitasi Pemda di Swasta

Bukan hanya itu, juga akan melakukan rapat terlebih dahulu dengan pihak mereka dengan melibatkan pihak TK, SD dan SMP. 

Jika pihaknya selesai melakukan rapat bersama, Dinas Pendidikan Berau akan mengeluarkan Juknis untuk menjadi pedoman penerimaan di berbagai sekolah.

Adapun penerimaan murid baru, biasanya terjadi pada bulan Juni 2025 nanti. 

Dikatakan Ali, tentu ada perbedaan yang signifikan karena Rayonisasi lebih mengandalkan capaian siswa di bidang akademik.

Tinggi rendahnya nilai akan menentukan peluang masuknya siswa. 

Kendati begitu, tetap menggunakan sistem jalur afirmasi, prestasi dan mutasi. 

Sementara sistem zonasi mensyaratkan radius antara rumah siswa dengan sekolah.

Dalam sistem zonasi, biasanya sekolah diwajibkan menyerap hingga 50 persen siswa dengan domisili terdekat.

Baca juga: Komisi X DPR RI Beri Sejumlah Catatan Terhadap Terbitnya Aturan SPMB 2025

Dengan adanya sistem Rayonisasi besar kemungkinan akan menciptakan sekolah unggulan di Kabupaten Berau.

“Kemungkinan sekolah unggulan itu ada ya, karena kurikulum yang digunakan juga berbeda. Tapi kami akan rapat dulu untuk Juknisnya,” tutupnya. (*)