Bupati PPU Mudyat Noor Hadiri Safari Ramadhan, Silaturahmi Pemerintah Daerah dengan Masyarakat

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor, menghadiri Safari Ramadan, yang digelar di Desa Babulu Darat, Kecamatan Babulu, Kamis (6/3/2025). 

Acara ini menjadi momen bagi jajaran Pemerintah Kabupaten PPU untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, karena sekaligus berbuka puasa bersama.

Safari Ramadan ini juga dirangkaikan dengan pendistribusian zakat, infak, dan sedekah, kepada para mustahik sebagai bentuk kepedulian sosial pemerintah daerah, terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Penyebab Stok BBM di SPBU Nipah-nipah Penajam Paser Utara Langka dalam Dua Hari Terakhir

Bupati PPU Mudyat Noor menyampaikan bahwa kegiatan Safari Ramadan tidak hanya sebagai ajang berbagi, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan masyarakat.

“Melalui Safari Ramadan ini, kita dapat mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi yang harmonis. Kehadiran kami di tengah masyarakat merupakan bentuk komitmen untuk mendengar, memahami, dan terus meningkatkan pelayanan serta pembangunan di Kabupaten Penajam Paser Utara,” ungkapnya.

Ia juga menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, sangat penting dalam mewujudkan PPU yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Bupati Mudyat Noor, yang baru saja dilantik itu menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya, untuk memimpin daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Mudyat juga berkomitmen, untuk melanjutkan program pembangunan yang telah berjalan, serta menggagas inovasi baru yang sesuai dengan visi dan misi Pemkab PPU.

“Saya memohon doa dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar kami dapat menjalankan amanah ini dengan baik, tulus, dan penuh tanggung jawab.

Kami berkomitmen untuk melanjutkan program pembangunan serta menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengajak masyarakat untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momentum memperkokoh persatuan dan kesatuan di tengah kehidupan sosial.

“Mari kita jaga suasana yang kondusif, aman, dan damai. Keharmonisan dan kebersamaan harus selalu kita rawat, menjauhkan diri dari segala hal yang dapat memecah belah persaudaraan kita,” ujarnya.(*)