Ramadhan 2025

Simak Pesan Ramadhan dari Pimpinan  Wilayah  Muhammadiyah  Kaltim

Momentum datangnya bulan suci Ramadhan yang menjadi bulan spesial kaum muslimin, menjadi sebuah wahana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

Penulis: Nevrianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO/ PWM Kaltim
HIKMAH RAMADHAN - Para pimpinan pengurus Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur berfoto dengan latar Masjid Ad Dakwah jalan Siradj Salman Samarinda, Sabtu (9/3/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/HO/ PWM Kaltim) 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Momentum datangnya bulan suci Ramadhan yang menjadi bulan spesial kaum muslimin, menjadi sebuah wahana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltim, KH Siswanto memberikan 4 pesan mendalam, terkait datangnya bulan suci Ramadhan yang disampaikan dalam kajian Sistem Pembinaan Anggota (SPA), 

"Pertama, hendaknya kaum muslimin senantiasa banyak berdoa memohon diberikan anugerah usia dan kesempatan menunaikan puasa Ramadhan tahun 2025, yang  harus dibarengi dengan kesungguhan memanfaatkan waktu sebulan lamanya, dalam menyempurnakan ibadah wajib puasa dan ibadah sunnah seperti tarawih, tilawah al quran, iktikaf dan lainnya.

Kedua, ajakan untuk selalu ber-Istighfar memohon ampun kepada Allah SWT. Momentum Ramadhan hendaknya dipergunakan untuk mengevaluasi perjalanan sebagai seorang hamba dan sebagai jalan perbaikan diri.

Baca juga: Ramadhan Tiba, Takjil di Balikpapan Jadi Surga Kuliner Warga

Ketiga, setiap diri hendaknya mempersiapkan amal terbaik dibulan Ramadhan, terutama nilai amal yang berdampak pada orang lain. 

Manajemen keuangan sangat diperlukan untuk menakar seberapa besar zakat harta yang harus ditunaikan, infak yang akan dikeluarkan dan fidyah yang harus dibayarkan ketika meninggalkan puasa Ramadhan.

Keempat, Mempersiapkan ilmu yang berkaitan dengan aktifitas ibadah di bulan suci Ramadhan.

Agar lebih dekat dengan kesempurnakan dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan beserta rangkaian ibadah sunnah lainnya, maka setiap diri hendaknya kembali mempelajari tentang ilmu yang berkaitan dengannya, "jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PWM Kaltim  H. Abdullah Thalibyang membawahi Majelis Hikmah dan Kebijakan Publik, mengingatkan, dalam kondisi suasana politik di beberapa kabupaten yang terdampak Keputusan Mahkamah Konstitusi.

Semisal Kutai Kertanegara dan Mahulu diharapkan setiap mubaligh dalam menyampaikan pesan Ramadan baik dalam kultum, pengajian maupun dalam narasi tulisan di media cetak dan online serta media siaran lainnya untuk dapat memberikan pesan menyejukkan serta mengedepankan ukhuwwah Islamiyah dan semangat kebangsaan.

Para penceramah dalam manyampaikan dakwah amar makruf nahi munkar harus menghindari bahasa provokatif dan terus memberikan pencerahan kepada umat.

Sementara itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan 10 pesan Ramadhan yang disampaikan oleh Agung Danarto, M.Ag.

Berikut 10 Poin Pesan Ramadhan 1446 PP Muhammadiyah

1.Bagi segenap kaum muslimin, mari menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya sebagai jalan baru kerohanian untuk melahirkan pencerahan hidup, baik pencerahan dalam beragama maupun menjalani kehidupan secara keseluruhan umat muslim.

2.Puasa Ramadhan niscaya menghadirkan pencerahan rohani yang multi aspek, sehingga setiap muslim secara individual maupun kolektif menebar kemaslahatan bagi diri dan lingkungannya. Jadikan puasa sebagai wahana atau jalan pencerahan.


3.Hadirkan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya untuk membentuk diri bagi setiap muslim sebagai insan, tercerahkan akhlak dan tindakannya.

4.Berpuasa yang mencerahkan dapat menghadirkan spiritualitas keberagamaan yang berjiwa alma'un dengan kepedulian sosial dan panggilan memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural, sekaligus menjauhkan diri dari ekosistem kehidupan dari kekeringan rohani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan.

5.Melalui ibadah puasa yang mencerahkan dapat terbangun karakter manusia Indonesia yang religius dan berkeadaban luhur serta keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang prinsip, dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam dirinya.

6.Kekhuyukan beribadah puasa maupun ibadah lainnya di bulan Ramadan selama satu bulan mesti melahirkan hikmah beragama dan berperi kehidupan yang serba utama.

7.Dalam kehidupan keluarga jadikan puasa Ramadhan sebagai momentum meneguhkan keluarga sakinah guna meningkatkan ikatan kuat kekeluargaan, edukasi bagi anak-anak, lebih-lebih dikala libur sekolah, menjalin hubungan baik dengan tetangga dan warga masyarakat, serta menjadikan rumah sebagai tempat paling damai dan dapat menyelesaikan masalah-masalah secara baik, sehingga terbangun pola kehidupan keluarga sebagaimana diidealisasikan Nabi bahwa rumahku adalah surgaku.

Baca juga: Ramadhan Bagi Gusti Sarah Octavia, Kuliner dan Tradisi Berburu Takjil

8.Hikmah berpuasa dapat melahirkan sikap efisien, hemat dan menjauhi pemborosan. Bagi para pejabat publik saatnya memiliki jiwa kerohanian luhur yang menjunjung tinggi amanat rakyat.

9.Kepada para tokoh negeri, baik nasional maupun daerah hendaknya menjadikan Ramadhan sebagai bulan berintrospeksi dalam menjalankan amanat rakyat dan kebijakan-kebijakan publik yang memberi kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa dan negara.

10. Para pemimpin negeri dan tokoh umat diharapkan mengembangkan mozaik ilmu dan hikmah yang tinggi sehingga memiliki sikap adil, ihsan, bermoral tinggi, cendekia, dan menjadi teladan terbaik. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved