Ramadhan 2025
Simak Pesan Ramadhan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim
Momentum datangnya bulan suci Ramadhan yang menjadi bulan spesial kaum muslimin, menjadi sebuah wahana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
Penulis: Nevrianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Momentum datangnya bulan suci Ramadhan yang menjadi bulan spesial kaum muslimin, menjadi sebuah wahana dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltim, KH Siswanto memberikan 4 pesan mendalam, terkait datangnya bulan suci Ramadhan yang disampaikan dalam kajian Sistem Pembinaan Anggota (SPA),
"Pertama, hendaknya kaum muslimin senantiasa banyak berdoa memohon diberikan anugerah usia dan kesempatan menunaikan puasa Ramadhan tahun 2025, yang harus dibarengi dengan kesungguhan memanfaatkan waktu sebulan lamanya, dalam menyempurnakan ibadah wajib puasa dan ibadah sunnah seperti tarawih, tilawah al quran, iktikaf dan lainnya.
Kedua, ajakan untuk selalu ber-Istighfar memohon ampun kepada Allah SWT. Momentum Ramadhan hendaknya dipergunakan untuk mengevaluasi perjalanan sebagai seorang hamba dan sebagai jalan perbaikan diri.
Baca juga: Ramadhan Tiba, Takjil di Balikpapan Jadi Surga Kuliner Warga
Ketiga, setiap diri hendaknya mempersiapkan amal terbaik dibulan Ramadhan, terutama nilai amal yang berdampak pada orang lain.
Manajemen keuangan sangat diperlukan untuk menakar seberapa besar zakat harta yang harus ditunaikan, infak yang akan dikeluarkan dan fidyah yang harus dibayarkan ketika meninggalkan puasa Ramadhan.
Keempat, Mempersiapkan ilmu yang berkaitan dengan aktifitas ibadah di bulan suci Ramadhan.
Agar lebih dekat dengan kesempurnakan dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan beserta rangkaian ibadah sunnah lainnya, maka setiap diri hendaknya kembali mempelajari tentang ilmu yang berkaitan dengannya, "jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM Kaltim H. Abdullah Thalibyang membawahi Majelis Hikmah dan Kebijakan Publik, mengingatkan, dalam kondisi suasana politik di beberapa kabupaten yang terdampak Keputusan Mahkamah Konstitusi.
Semisal Kutai Kertanegara dan Mahulu diharapkan setiap mubaligh dalam menyampaikan pesan Ramadan baik dalam kultum, pengajian maupun dalam narasi tulisan di media cetak dan online serta media siaran lainnya untuk dapat memberikan pesan menyejukkan serta mengedepankan ukhuwwah Islamiyah dan semangat kebangsaan.
Para penceramah dalam manyampaikan dakwah amar makruf nahi munkar harus menghindari bahasa provokatif dan terus memberikan pencerahan kepada umat.
Sementara itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan 10 pesan Ramadhan yang disampaikan oleh Agung Danarto, M.Ag.
Berikut 10 Poin Pesan Ramadhan 1446 PP Muhammadiyah
1.Bagi segenap kaum muslimin, mari menjadikan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya sebagai jalan baru kerohanian untuk melahirkan pencerahan hidup, baik pencerahan dalam beragama maupun menjalani kehidupan secara keseluruhan umat muslim.
2.Puasa Ramadhan niscaya menghadirkan pencerahan rohani yang multi aspek, sehingga setiap muslim secara individual maupun kolektif menebar kemaslahatan bagi diri dan lingkungannya. Jadikan puasa sebagai wahana atau jalan pencerahan.
3.Hadirkan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya untuk membentuk diri bagi setiap muslim sebagai insan, tercerahkan akhlak dan tindakannya.
4.Berpuasa yang mencerahkan dapat menghadirkan spiritualitas keberagamaan yang berjiwa alma'un dengan kepedulian sosial dan panggilan memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural, sekaligus menjauhkan diri dari ekosistem kehidupan dari kekeringan rohani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan.
5.Melalui ibadah puasa yang mencerahkan dapat terbangun karakter manusia Indonesia yang religius dan berkeadaban luhur serta keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, ketegasan, ketegaran, kuat dalam memegang prinsip, dan sifat-sifat khusus lainnya yang melekat dalam dirinya.
6.Kekhuyukan beribadah puasa maupun ibadah lainnya di bulan Ramadan selama satu bulan mesti melahirkan hikmah beragama dan berperi kehidupan yang serba utama.
7.Dalam kehidupan keluarga jadikan puasa Ramadhan sebagai momentum meneguhkan keluarga sakinah guna meningkatkan ikatan kuat kekeluargaan, edukasi bagi anak-anak, lebih-lebih dikala libur sekolah, menjalin hubungan baik dengan tetangga dan warga masyarakat, serta menjadikan rumah sebagai tempat paling damai dan dapat menyelesaikan masalah-masalah secara baik, sehingga terbangun pola kehidupan keluarga sebagaimana diidealisasikan Nabi bahwa rumahku adalah surgaku.
Baca juga: Ramadhan Bagi Gusti Sarah Octavia, Kuliner dan Tradisi Berburu Takjil
8.Hikmah berpuasa dapat melahirkan sikap efisien, hemat dan menjauhi pemborosan. Bagi para pejabat publik saatnya memiliki jiwa kerohanian luhur yang menjunjung tinggi amanat rakyat.
9.Kepada para tokoh negeri, baik nasional maupun daerah hendaknya menjadikan Ramadhan sebagai bulan berintrospeksi dalam menjalankan amanat rakyat dan kebijakan-kebijakan publik yang memberi kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa dan negara.
10. Para pemimpin negeri dan tokoh umat diharapkan mengembangkan mozaik ilmu dan hikmah yang tinggi sehingga memiliki sikap adil, ihsan, bermoral tinggi, cendekia, dan menjadi teladan terbaik. (*)
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal, Bolehkah Digabung? Ketentuan Bayar Utang Puasa |
![]() |
---|
Niat Puasa Qadha Ramadhan untuk Bayar Utang Puasa, Apakah Boleh Digabung dengan Puasa Syawal? |
![]() |
---|
Menu Prasmanan Gratis, Bayar Pakai Doa: Straat Mantau Bikin Ramadhan 2025 Lebih Berkesan |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 31 - Dari Meditasi ke Khalwat |
![]() |
---|
Kapan Batas Akhir Fidyah Puasa Ramadhan 2025 Dibayarkan? Besaran untuk 10 Kabupaten/Kota di Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.