Breaking News

Warga Lapas Tewas Tak Wajar

Kematian Narapidana di Lapas Bontang Diduga Dianiaya, Sempat Dimasukkan Sel Isolasi

Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunKaltim.co dari sumber terpercaya di dalam lapas. Ia bercerita Fa sempat dimasukkan ke sel isolasi

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
DOK TRIBUNKALTIM.CO
LAPAS BONTANG - Suasana Lapas Bontang Rabu (19/5/2021). Selama berada di dalam sel isolasi, korban diduga mengalami kekerasan berulang hingga akhirnya kondisinya memburuk dan dilarikan ke rumah sakit.(DOK TRIBUNKALTIM.CO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Seorang narapidana Lapas Kelas IIA Bontang berinisial Fa alias Ds (25) meninggal dunia di RSUD Taman Husada, Senin (10/3/2025) pagi.

Kematian pria asal Sangatta, Kabupaten Kutai Timur itu, menyisakan tanda tanya besar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunKaltim.co dari sumber terpercaya di dalam lapas. 

Ia bercerita Fa sempat dimasukkan ke sel isolasi atau "kandang macan" sejak 21 Februari 2025, karena menyelundupkan narkoba ke dalam penjara.

Baca juga: Ratusan CASN dan PPPK di Bontang Tolak TMT Serentak, Walikota Neni Moerniaeni Ikut Bersuara

Selama berada di dalam sel isolasi, korban diduga mengalami kekerasan berulang hingga akhirnya kondisinya memburuk dan dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Pengamanan Lapas Kelas IIA Bontang Angga Nurdiansyah tidak membantah dan tidak juga membenarkan kabar itu.

Ia hanya menjawab persoalan ini sudah ditangani kepolisian. "Untuk hal tersebut sudah kami serahkan ke penyidik," kata Angga, lewat pesan WhatsAppnya, Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, Tribunkaltim berupaya meminta penjelasan Kalapas Bontang Suranto namun hingga saat ini belum ada jawaban yang diberikan.

Polisi Periksa Empat Saksi

Kasus ini kini dalam penyelidikan Polres Bontang. Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasat Reskrim AKP Hari Supranoto menyebut, empat saksi telah diperiksa, terdiri dari petugas lapas dan sesama narapidana.

"Orang-orang yang mengetahui kejadian ini sudah kami periksa. Tidak menutup kemungkinan jumlah saksi akan bertambah," kata AKP Hari.

Polisi juga akan menganalisis keterangan saksi dan bukti lain sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Sebelumnya diberitakan pihak lapas membantah adanya dugaan penganiayaan. Angga menyebut korban meninggal akibat TBC, gangguan hati, dan ginjal.

"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan sesak napas dan telah menjalani perawatan di klinik lapas sebelum dirujuk ke RSUD," katanya.

Namun, pernyataan itu diragukan setelah beredar video jenazah Fa di rumah sakit. Dalam video tersebut, terlihat memar di punggung serta luka di kaki dan kepala. Seorang pria yang diduga ayah korban tampak emosional dan mempertanyakan penyebab kematian anaknya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved