Warga Lapas Tewas Tak Wajar

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Dugaan Penganiayaan Napi di Lapas Kelas IIA Bontang

Polres Bontang telah memeriksa empat orang saksi terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
DUGAAN PENGANIAYAAN NAPI - Kasat Reskrim Polres Bontang AKP Hari Supranoto, saat ditemui wartawan di Mapolres Bontang beberapa waktu lalu. Polres Bontang terus mendalami kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang narapidana berinisial Fa, dengan memeriksa 4 orang saksi, Kamis (12/3/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Polres Bontang telah memeriksa empat orang saksi terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang warga binaan Lapas Kelas IIA Bontang berinisial Fa (25) alias Ds, yang meninggal dunia di RSUD Bontang pada Senin lalu.

Fa diketahui adalah napi asal Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, kasus narkotika dengan vonis 17 tahun penjara.

Kapolres Bontang, AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasat Reskrim AKP Hari Supranoto, mengatakan saksi yang diperiksa berasal dari petugas Lapas serta sesama warga binaan.

Baca juga: Berikut Jadwal Kapal Pelni KM Binaiya Bulan Maret dan April dan Harga Tiket Dari Bontang

"Orang-orang yang dianggap mengetahui kejadian ini sudah kami periksa. Saat ini ada empat orang yang telah dimintai keterangan," ujar AKP Hari, Kamis (12/3/2025).

Ia menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung, termasuk analisis terhadap keterangan para saksi. 

Jika dibutuhkan, pihak kepolisian akan memanggil saksi tambahan. "Kami analisa keterangan dari saksi-saksi ini, Tidak menutup kemungkinan ada saksi lain," terangnya.

Lapas Sebut Korban Meninggal karena Sakit

Sebelumnya, pihak Lapas Kelas IIA Bontang mengungkap bahwa Fa meninggal dunia karena sakit.

Kepala Pengamanan Lapas Angga Nurdiansyah menyebut berdasarkan rekam medis, Fa mengidap TBC, gangguan hati, dan ginjal.

"Yang bersangkutan sempat mengeluhkan sesak napas dan telah menjalani perawatan di klinik Lapas selama kurang lebih dua minggu sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Bontang," jelasnya.

Namun, dugaan penganiayaan muncul setelah beredar video jenazah Fa di RSUD yang memperlihatkan memar di punggung serta luka di kaki dan kepala.

Dalam video itu, seorang pria yang diduga ayah korban tampak emosional dan mempertanyakan penyebab kematian anaknya.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved